Gus Yasin Apresiasi Inovasi “Jamu” untuk Tingkatkan Imun Ternak

By Abdi Satria


nusakini.com-Blora-Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan masyarakat, untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang beberapa jenis hewan ternak. Di antaranya vaksinasi dan pemberian jamu atau ramuan tradisional, yang berkhasiat meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh hewan ternak, agar terhindar dari paparan PMK.

Seperti inovasi yang dilakukan sejumlah peternak di Kabupaten Blora. Mereka meracik berbagai jenis rempah seperti jahe, daun binahong, buah pace, dan lainnya, hingga menjadi jamu yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas sapi. Inovasi racikan jamu untuk hewan ternak yang rentan terkena PMK tersebut, mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

“Karena kemarin vaksin PMK belum turun dan sapinya terpapar, maka warga berinovasi dengan mencoba membuat ramuan tradisional. Bahan bakunya ada jahe, daun binahong, pace, dan lainnya. Ramuan ini dibuat untuk menanggulangi PMK,” kata Gus Yasin, sapaan wagub, di sela tinjauan peternakan sapi di Kelurahan Jepangrejo Kecamatan Blora, Senin (27/6/2022).

Gus Yasin berharap, inovasi ramuan tradisional yang mendapat dukungan dan dampingan dari Pemkab Blora tersebut, dapat ditularkan kepada peternak-peternak di Blora dan sekitarnya. Selain prosesnya mudah, bahan baku mudah didapat, serta relatif aman dikonsumsi oleh hewan ternak, terutama sapi.

Dalam tinjauan itu, wagub didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Agus Wariyanto, Bupati Blora Arief Rohman, dan pejabat terkait lainnya, melihat langsung kondisi sapi dan berdialog dengan peternak. Dalam kesempatan tersebut, wagub juga menyerahkan secara simbolis boks berisi vaksin dilanjutkan dengan penyuntikan vaksin PMK sapi, sebagai tanda dimulainya vaksinasi PMK di Blora.

Disebutkan, Pemprov Jateng sudah mendistribusikan 75 ribu vaksin PMK ke 35 kabupaten dan kota se-Jateng, termasuk ke Kabupaten Blora sebanyak 11 ribu vaksin. Wilayah itu mendapatkan vaksin terbanyak dibanding daerah lain se-Jateng, karena kesiapan tenaga medis dan populasi sapi di Blora yang tinggi.

Seiring maraknya penularan PMK di berbagai daerah di Indonesia, wagub mengimbau kepada peternak yang akan menjual hewan ternak, untuk mengecek kondisi kesehatan hewannya. Apabila mengalami gejala yang mengarah pada PMK, harus segera melapor ke petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.

“Untuk lebih aman kita jaga bareng-bareng. Dan kalau ada yang mati jangan dibuang begitu saja karena ada aturannya, yaitu dikubur,” tandasnya. (rls)