Gus Mus: Halal Bihalal Menunjukkan Kearifan dari Leluhur Kita

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Bulan Ramadan telah berlalu, dan umat Islam kini tengah merayakan kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1439 H atau di Indonesia dikenal dengan istilah lebaran. Biasanya, dalam tradisi lebaran, umat Islam melaksanakan silaturrahim kepada sanak-saudara dan haidan taulan serta saling bermaaf-maafan atas segala salah dan khilaf selama bulan-bulan berlalu. Tradisi itulah yang dikenal di Indonesia dengan istilah halal bihalal.

Menurut KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, halal bihalal merupakan tradisi luhur yang hanya ada di Indonesia. Bahkan di belahan dunia manapun tidak dikenal istilah halal bihalal karena kata halal bihalal berasal dari bahasa Indonesia meskipun dengan lafad Arab. Tradisi halal bihalal juga tidak ada dalilnya dalam Al-Quran maupun Hadis.

“Halal bihalal tidak ada dalilnya di al-Quran maupun di Hadis, karena itu bahasa Indonesia, dan khas Indonesia,” jelas Gus Mus dalam salah satu ceramahnya yang diunggah di Youtube.

Menurut Kiai yang dikenal sebagai sastrawan itu, bagi orang yang kerapkali mempertanyakan dalil, maka tidak akan ditemukan dalil halal bihalal, karena tidak semua tradisi yang baik itu harus ada dalilnya. Namun demikian, bagi orang yang arif dan mau berpikir, halal bihalal merupakan tradisi luhur yang menunjukkan kearifan para leluhur umat Islam Indonesia.

“Jadi kalau yang biasa tanya dalil, tidak akan dapat dalil. Tapi kalau orang itu cerdas mau berpikir, tradisi halal bihalal ini luar biasa, menunjukkan kearifan dari leluhur kita,” pungkas Gus Mus. (p/ma)