Gus Ipul Serukan Jangan Pilih Paslon yang Didukung Baasyir dan Amin Rais
By Admin
JAKARTA - Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta seluruh warga NU menggunakan hak pilihnya di Pilpres 2024 dengan memilih calon yang sesuai dengan kaidah ke-NUan.
Secara spesifik ia meminta Nahdliyin tak memilih paslon yang didukung oleh Abu Bakar Baasyir.
"Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berpikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abu Bakar Baasyir misalnya, apalagi ada Amien Raisnya juga," kata Gus Ipul melalui keterangannya, Selasa (16/1).
"Kita harus waspada pada kelompok lain yang berseberangan dengan NU apalagi cuma diiming-iming posisi wakil presiden. Jangan mau pilih kelompok ini," kata dia.
Dia tak menyebut secara gamblang siapa capres-cawapres yang mendapat dukungan Baasyir. Namun baru-baru ini muncul rekaman yang mendukung capres-cawapres Anies-Muhaimin yang oleh putra Baasyir diakui sebagai suara ayahnya.
Adapun Amien Rais adalah pendiri Partai Ummat. Bekas politikus PAN ini pada 18 Oktober 2023 mendeklarasikan dukungan Partai Ummat kepada Anies Baswedan. Amien menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro partai tersebut.
Gus Ipul melanjutkan bahwa capres-cawapres yang dipilih oleh masyarakat harus benar-benar mencerminkan cara berpikir dan bermazhab ahlussunah waljamaah.
"Pastikan bahwa paslon yang kita pilih itu sesuai dengan cara bermazhab dan berpikirnya NU. Pilih dan pilah semua info yang ada agar kita tidak tersesat karena berita-berita hoaks," ujarnya.
Warga NU diharapkan mengetahui secara pasti calon mana yang seiring dan sejalan dengan kepentingan Indonesia dan kepentingan NU.
"Kita ingin warga NU mencoblos pada tanggal 14 (Februari). Kita berharap semua warga NU hadir dan menggunakan hak pilihannya dengan sungguh-sungguh memperhatikan semua paslon yang ada," kata Gus Ipul.
Selama ini PBNU kerap mengingatkan para kader untuk netral di Pemilu 2024. NU berusaha sekuat tenaga untuk ikut menjaga masyarakat tetap tentram dan harmonis selama tahapan pesta demokrasi berlangsung.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan independensi dan netralitas NU dalam pemilu 2024 dan tidak pernah berubah sejak pembentukannya di tahun 1926. (*)