Gubernur Jatim Pastikan Stok Bahan Pokok Ramadhan Aman

By Abdi Satria


nusakini.com-Malang- Dua hari menjelang Bulan Suci Ramadhan Tahun 2019/ 1440 H, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) ke pasar tradisional. Kali ini sidak dilakukan di Pasar Terpadu Dinoyo Kota Malang, Sabtu (4/5).

Tiba pukul 08.42 WIB, Khofifah yang didampingi Walikota Malang, Sutiaji, langsung menuju kios penjual sembako dan bahan pokok lainnya. Setelah itu, rombongan meninjau lapak penjualan daging ayam dan daging sapi. Disana ia berbincang dan mendengar langsung keluhan para pedagang dan pembeli. 

Melalui sidak ini, ia memastikan bahwa stok bahan pokok menjelang dan saat Ramadhan semuanya sangat cukup. Namun untuk bawang putih, walaupun bukan bahan pokok, tapi komoditi ini menjadi kebutuhan utama dalam rumah tangga maupun restoran. Dan saat ini stoknya terjadi kelangkaan sehingga harganya melonjak.  

"Tapi Insya Allah tanggal 10 Mei 2019 kapal yang mengangkut bawang putih merapat di Pelabuhan Tanjung Perak, kita koordinasi juga dengan tim Bea Cukai mudah-mudahan tanggal 15 Mei 2019 sudah bisa sampai ke pasar sehingga akan terjadi normalisasi harga,” katanya. 

Menurut data yang ia terima, jumlah bawang putih yang akan masuk di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 84.600 ton. Sedangkan kebutuhan Jawa Timur per bulan mencapai 4.690 ton. 

"Bila digenapkan menjadi 5.000 ton, berarti kita butuh 15.000 ton. Dan InsyaAllah aman sampai dengan 3 bulan kedepan,” katanya. 

Fenomena kenaikan harga ini menurut Khofifah merupakan dampak psikologis menjelang puasa dan lebaran serta tahun baru, dikarenakan meningkatnya permintaan. Selain bawang putih yang juga naik karena kenaikan psikologis adalah telur dan daging ayam. 

“Tapi saya cek pasar-pasar di Sidoarjo, Kediri dan di Malang sesungguhnya suplai dan stoknya cukup,” katanya. 

Selain bahan pokok, Khofifah juga memastikan ketersediaan gas Elpiji dan BBM dari mulai H-7 sebelum lebaran sampai H+4 pasca lebaran. Ketersediaan BBM ini juga disiapkan di beberapa titik terminal utama seperti di Tuban dan Surabaya. 

“Kami ingin memastikan pemudik yang ke Jatim dan yang akan kembali dari Jawa Timur semuanya Insya Allah tersuplai BBM yang cukup,” katanya. 

Selain ketersediaan elpiji dan BBM, Khofifah juga memastikan ketersediaan listrik. Dimana PLN akan menyiapkan mobil yang bisa memberikan layanan tim gardu mobile sebanyak 174 tim. Hal ini untuk memastikan ketersediaan listrik ketika salat Tarawih terutama di malam-malam ganjil Ramadhan. 

“Kita ingin memastikan melalui koordinasi sangat intensif dengan PLN. Insya Allah ketersediaan listrik sangat cukup,” katanya sembari menambahkan bahwa rapat koordinasi juga terus dilakukan termasuk untuk menjaga suasana yang kondusif dan nyaman bagi seluruh warga ketika menyambut bulan Ramadhan. 

Sementara itu, dipilihnya pasar Dinoyo karena pasar ini merupakan satu dari 25 pasar di 8 kab/kota di Jawa Timur yang menjadi titik pantau Badan Pusat Statistik (BPS). Barang-barang yang ada di pasar Dinoyo, termasuk 25 pasar lainnya memang harus mendapatkan intervensi segera ketika terjadi dinamika lonjakan atau kenaikan harga bahan pokok tertentu. 

“Jadi kita ingin fokus di 8 kab/kota, tidak berarti yang lain tidak mendapatkan perhatian, tapi ini adalah titik pantaunya BPS di 25 Pasari 8 kab/kota. Selain pasar Dinoyo Malang, juga beberapa pasar di Probolinggo, Banyuwangi, Jember, Madiun dan Kediri,” pungkasnya.(p/ab)