Gelar Rakor Angleb di Jateng, Menhub : Oneway dan Ganjil Genap Jadi Strategi Urai Kepadatan Di Tol

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang - Untuk memperlancar Angkutan Lebaran Tahun 2019 Pemerintah telah menyiapkan manajemen lalu lintas yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Dua konsep yang disiapkan yaitu jalur satu arah (oneway) atau penerapan ganjil genap di tol. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memimpin Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2019 Bidang Lalu Lintas di Wilayah Jawa Tengah, Semarang, Minggu (5/5). 

Jalan tol yang sudah menyambungkan dari Jakarta hingga Surabaya akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi, untuk itu perlu dilakukan manajemen lalu lintas agar tidak ada kepadatan. 

“Presiden berpesan agar mudik tahun ini dapatberjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk itu kami (Pemerintah Pusat) bersama-sama Pemerintah Daerah, Polri, Polda dan instansi terkait lainnya telah menyiapkan dua konsep manajemen lalu lintas konsep yaitu jalur satu arah dan penerapan ganjil genap. Nanti akan kita finalkan manajemen lalu lintas apa yang akan diterapkan dan saya yakin Kakorlantas dapat menjalankan dengan baik" jelas Menhub Budi Karya. 

Menhub menjelaskan, konsep tersebut disiapkan tidak lain tujuannya adalah agar mudik yang dijalani oleh masyarakat bisa nyaman dan lancar. Menhub mengatakan, sudah ada kebijakan seperti pemindahan gerbang tol Cikarut, tetapi dengan ekspektasi masyarakat yang tinggi untuk mencoba jalan tol, perlu diantisipasi langkah-langkah lain seperti penerapan ganjil-genap. 

"Jadi saya juga minta pengertian masyarakat bahwa keputusan kita ini bukan karena kita ingin aneh-aneh, kita lakukan ini semua karena justru agar masyarakat dapat mudik dengan nyaman dan lancar," ungkap Menhub. 

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan beberapa hal yang menjadi catatannya untuk Angkutan Lebaran Tahun 2019 salah satunya adalah antisipasi kemacetan yang ada di pintu keluar tol. 

Beberapa titik pintu keluar tol di Jateng yang perlu diantisipasi diantaranya yaitu : Exit tol Pejagan; Exit tol Pemalang (Gandulan); Exit tol Banyumanik dan kalikangkung (pembayaran/topup); Exit tol Salatiga (tingkir); Exit tol Boyolali; dan Exit tol Kartusuro. 

"Kemacetan di pintu keluar tol harus diantisipasi, untuk itu saya minta pemerintah kabupaten/kota agar menyiapkan jalur alternatif dengan rambu-rambu yang baik tentunya" ujar Ganjar. 

Untuk mengurangi kepadatan di jalan, dibahas pula dalam rakor mengenai evaluasi rest area yang dirasa masih kurang. Untuk itu akan disiapkan kantong-kantong parkir yang bisa dimanfaatkan para pemudik untuk beristirahat. 

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menjelaskan, hasil survey Angkutan Lebaran Tahun 2019 Badan Litbang Perhubungan menyebutkan bahwa total jumlah pemudik dari Jabodetabek sebanyak 14,9 juta, dengan tiga Provinsi tujuan mudik terbesar yaitu ke Jawa Tengah sebanyak 5,6 juta lebih pemudik atau 37,68 persen dari total pemudik Jabodetabek, Jawa Barat (3,7 juta lebih/24,89 persen), dan Jawa Timur (1,6 juta lebih/11,14 persen). 

Di Jawa Tengah terdapat tiga kota tujuan terbanyak yaitu Surakarta sebanyak 642 ribu lebih pemudik atau sekitar 4,31 persen dari total pemudik Jabodetabek, Semarang (563 ribu lebih/3,78 persen), dan Tegal (354 ribu lebih/2,38 persen). 

Menhub Ajak Pemudik Sepeda Motor Manfaatkan Program Mudik Gratis 

Jawa Tengah merupakan merupakan wilayah paling besar yang akan dituju oleh para pemudik untuk pulang kampung, untuk itu demi keselamatan Menhub menghimbau agar para pemudik untuk tidak menggunakan sepeda motor. Untuk itu Menhub mengatakan agar memanfaatkan momen mudik gratis dengan kapal laut bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor. 

"Mudik dengan sepeda motor itu sangat beresiko, tahun 2018 lalu kecelakan pada saat mudik di dominasi oleh pemotor sebanyak 70%. Saya juga tinjau langsung, mereka-meraka yang menggunakan motor itu capek sekali sehingga resikonya tinggi" kata Menhub Budi Karya. 

"Untuk itu saya sarankan para pemudik dengan sepeda motor dapat mengikuti mudik gratis dengan kapal laut yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan, motor dan para pemudik diangkut dengan kapal laut. Mudik jadi lebih aman dan nyaman" tambah Menhub Budi Karya. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo berterima kasih atas arahan Menhub untuk para pemudik dengan sepeda motor untuk turut serta dalam mudik gratis dengan kapal laut. 

"Kami berterima kasih kepada Menhub, cukup menarik dan masyarakat tentunya senang. Kapalnya bagus, mendapatkan makan dan perjalanan menuju keluarga aman dan nyaman" ujar Ganjar. 

Beberapa isu lainnya yang dibahas pada rakor Angleb di Semarang diantaranya : Manajemen Pengalihan Arus Lalu Lintas dari jalur Utama ke jalan-jalanalternatif; Sistem Satu Arah; Pembatasan lokasi-lokasi putar arah (U-Turn); Melakukan Buka Tutup Arus Lalu Lintas Pada Jalan Arteri Untuk Memberi Prioritas Pada Jalur Yang di Utamakan; Pengaturan lalu lintas di lokasi-lokasi pasar tumpah; Pembatasan Operasional Angkutan Barang; Pelarangan/Pembatasan Kendaraan Tidak Bermotor di Jalan Utama; Semua UPPKB (Jembatan Timbang) ditutup dan dijadikan Rest Area; dan Optimalisasi Jalur Alternatif. (p/ab)