Gelar Festival Kuliner Ikan Nusantara, Kemenkes-KKP Berkolaborasi

By Admin

Foto/Istimewa   

nusakini.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menyelenggarakan Festival Kuliner Ikan Nusantara bertema “Makan Ikan Membuat Kita Semakin Sehat”, di Koridor Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Sabtu dan Minggu, (13-14) Mei 2017.

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo, dan masyarakat dari berbagai golongan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang tak dapat hadir dalam kesempatan tersebut, meninggalkan pesan lewat rekaman video, agar masyarakat Indonesia lebih menggemari ikan. Ia menyayangkan, Indonesia dengan luas laut 5,8 juta Kilometer dan panjang pantai nomor dua di dunia, yaitu lebih dari 97.000 Kilometer, kenyataannya justru anak-anak Indonesia masih sangat kekurangan protein dan asupan gizi. Berdasarkan hasil penelitian tahun 2003-2013 ditemukan, 1 dari 3 anak Indonesia mengalami pertumbuhan kuntet atau stunting.

“Jadi dalam rangka mengakomodasi Perpres No. 7 dalam percepatan pembangunan industri perikanan, di mana kita akan membangun, menambah jumlah pengolahan-pengolahan ikan, baik yang beku, yang kaleng, yang asap, maupun yang segar. Maka saya ingin mengimbau dan meng-encourage semua ibu-ibu rumah tangga, perkantoran, kantin-kantin, untuk lebih memasarkan, mengadakan menu-menu dari ikan, karena ikan sangat sehat, kandungan omeganya juga sangat tinggi, dan tidak mengandung kolestrol yang tidak baik untuk kesehatan,” terang Menteri Susi.

“Dalam rangka memeriahkan Festival Kuliner Ikan Nasional tahun 2017, saya ingin mengkampanyekan untuk kita semua, agar tambah minat dan menyenangi makan ikan, karena ikan sehat dan banyak protein. Dan kita harapkan, manusia Indonesia tumbuh sehat karena banyak makan ikan. Yang tidak makan ikan, saya tenggelamkan,” lanjut Menteri Susi yang berhasil mengundang gelak tawa masyarakat yang hadir.

Adapun Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, saat membuka Festival Kuliner Ikan Nusantara mengungkapkan, Menteri Susi telah bersusah payah menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan di perairan Indonesia, yang berdampak pada meningkatnya ketersediaan stok ikan di Indonesia. Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar lebih memilih ikan ketimbang daging untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. “Kita coba kembalikan makan ikan, karena saya takut Bu Susi, kalau enggak makan ikan, nanti ditenggelamkan,” canda Menteri Nila.

Menteri Nila juga menghimbau agar Ibu-ibu hamil khususnya lebih gemar mengkonsumsi ikan karena banyaknya gizi yang terkandung dalam ikan. “Kami tidak ingin, ibu melahirkan anak kecil-kecil, jadi repot mengurusnya. Kalau hamil harus makan sehat dan berprotein. Salah satunya yang berasal dari laut,” tambah Menteri Nila.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengajak ibu-ibu rumah tangga untuk lebih sering menyajikan menu makanan berbahan ikan di rumah. “Kita ingin mengajak, khususnya ibu-ibu rumah tangga, karena ibu yang memasak, agar lebih sering menyajikan makanan berbahan ikan di rumah masing-masing. Ibu-ibu juga bisa mengkreasikan menu-menunya agar tidak monoton dan disenangi keluarga,” ungkap Teten.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo mengatakan, KKP telah menyediakan materi substansif, mulai dari bahan baku, ikan segar, ikan olahan, dan sebagainya, demi mensukseskan kampanye makan ikan ini. “Makan ikan itu enak, makan ikan itu harus bagi kita yang ingin cerdas,” ungkap Nilanto.

Dalam acara ini, didirikan puluhan stand makanan berbahan dasar ikan dan produk kelautan perikanan lainnya. Masing-masing stand menyajikan olahan kreatif, unik, dan tak biasa, untuk menarik minat masyarakat terhadap makanan berbahan ikan. Salah satunya yaitu stand Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan. Pada Festival tersebut, mereka hadir dengan mobil alih teknologi untuk menyebarluaskan teknologi pengolahan ikan. Mereka juga membawa satu Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan mereka untuk dapat mempromosikan produk mereka.

Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan Hayati Samik Ibrahim, mengatakan, pihaknya akan mengadakan demo memasak kopyor, dan juga mengajarkan cara membuat nugget dan bakso ikan. “Kita ingin mengajak masyarakat untuk menikmati ikan dengan berbagai cara, di antaranya dengan mengolah ikan secara baik, bermutu, dan sehat,” tukas Hayati.

Antusiasme juga datang dari masyarakat yang hadir. Sebut saja Prapti, ibu rumah tangga satu ini sengaja datang dari Manggarai untuk mengikuti Festival Kuliner Ikan Nusantara ini. Prapti hadir membawa anak-anaknya dan membeli makanan olahan kaki naga dan sosis ikan. “Biasanya kan sosis itu kan dari sapi atau dari ayam, ini kan dari ikan. Unik juga ya, mau coba juga. Siapa tahu anak-anak suka di rumah. Kaki naga juga biasanya kan dari ayam atau dari daging, kalau ini kan dari ikan. Kan anak-anak sekarang susah makan ikan ya, karena kan durinya susah dilepas. Kalau ini kan sudah diolah, mudah dimakan,” cerita Prapti.

Begitu juga dengan Yulia. Ibu muda satu ini datang dari BSD dengan memboyong anak-anaknya. Ia mengaku ingin mengajarkan anak-anaknya agar lebih senang lagi makan ikan.”Kebetulan anak saya yang laki doyan ikan, jadi ada daging, ada ikan, dia lebih miih ikan. Ya sudah, saya ajak ke sini. Mereka juga suka rumput laut, kebetulan ini ada yogurt, mereka juga antusias. Sebenarnya kan rumput laut kalau tidak diolah, anak-anak tidak terlalu suka, kalau diolah begini kan mereka jadi suka, ada rasa macam-macam,” papar Yuia. “Saya ingin memperkenalkan mereka dengan ikan, biar mereka makin suka dengan ikan, dibandingkan produk daging, karena ikan kan vitaminnya dan gizinya lebih tinggi dari yang lain, kolestrol segala macamnya juga lebih sedikit,” tambahnya.

Acara Festival Kuliner ikan Nusantara semakin meriah dengan adanya senam gemarikan yang diikuti ibu-ibu dan anak-anak. Dengan mengenakan pakaian serba biru, dilengkapi topi berhiaskan ornamen ikan, dan tangan memegang atribut lain berbentuk miniatur ikan dan bendera merah putih, mereka kompak bergerak bersama mengikuti alunan musik. “Gemari gemari, gemar makan ikan, ayolah kawan kita gemar makan ikan,” begitulah bunyi salah satu lirik musik senam Gemarikan. (p/mk)