Ganjar Resmikan Sekolah Tahan Gempa untuk Siswa Donggala
By Abdi Satria
nusakini.com-Donggala- Rika (9) dan Wali (9) siswa kelas 4 SDN 20 Tondo Sirenja Donggala berharap gempa tidak lagi merobohkan sekolahannya. Mereka masih merasa takut sampai saat ini membayangkan rumah-rumah roboh dan bumi bergoyang.
“Aku lagi berdiri di depan rumah. Buminya goyang-goyang dan ibu teriak-teriak,” ungkap Rika kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (18/9).
Yang Rika katakan itu tentang kondisi gempa dan tsunami di Donggala pada 28 September 2018 silam. Ratusan ribu warga mengungsi, puluhan ribu rumah rusak dan ratusan sekolah ambruk tidak bisa difungsikan, termasuk SDN 20 Tondo tempat Rika dan Wali bersekolah.
“Ini sudah dibangun lagi. Semoga tidak ambruk dan tidak ada gempa dan tsunami,” kata Wali.
Rika, Wali dan seratus kawannya itu kini memang menempati gedung sekolah baru bantuan dari warga Jawa Tengah yang bekerjasama dengan Keluarga Alumni UGM (Kagama) dan Fakultas Teknik UGM. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bangunan sekolah tersebut menggunakan sistem RISBA atau Rumah Instan Rangka Baja yang tahan gempa.
“Inilah rasa cinta antar anak bangsa. Sakitnya Donggala, Palu adalah sakitnya kita semua. Investasi inilah yang tidak boleh putus, pendidikan dan persaudaraan,” terang Ganjar.
Ada enam kelas yang dibangun ditambah ruang kantor, laboratorium, musholla dan tiga toilet. Menyesuaikan dengan struktur bangunan, meja-meja yang digunakan pun juga dirancang tahan gempa yang kolongnya bisa digunakan untuk berlindung.
“Kelebihannya selain tahan gempa, mudah dan cepat dibuat karena struktur rangka baja,” ujar orang nomor satu di Jateng ini.
Gubernur berharap ketersediaan fasilitas tahan bencana tersebut juga diimbangi dengan kemampuan SDM.
“Kita harapkan mereka melatih siswa pengurangan risiko bencana, kalau gempa apa yang mesti apa yang dilakukan,” tandasnya. (p/ab)