Errol Spence jr vs Danny Garcia: "This is My Second Life"

By Abdi Satria


Oleh: M. Nigara

Wartawan Tinju Senior 

"INI adalah kehidupan saya yang kedua!" Begitu kata juara dunia kelas welter WBC/IBF, Errol Spence Jr. "Saya akan menjadi lebih baik," katanya lagi menjelang pertarungan melawan Danny Garcia, juara dunia WBC silver, Sabtu (5/12/2020) malam waktu Texas, USA, atau Ahad (6/12/2020) pagi WIB.

Ucapan Spence Jr tidak berlebihan. Beberapa saat setelah ia mempertahankan gelar juara dunia kelas welter versi IBF dan merebut gelar kelas yang sama versi WBC, dari tangan Shawn Porter (28/9/2019) di Steples Center, Los Angeles, California, kecelakaan tunggal menimpanya. Kegembiraan berlebihan yang membuat Spence mengalami kecelakaan itu. Hal itu terjadi pada dinihari o2.53 dan membuat Mobil mewahnya, Ferrari 488 Spider seharga sekitar Rp 4 miliar, hancur. 

"Dia meneguk alkohol berlebihan," kata Polisi Dallas. "Mobilnya berguling-guling. Beruntung nyawanya bisa diselamatkan padahal dia (Spance) tidak menggunakan sabuk pengaman," lanjut kepolisian setempat.

Ya, sang juara yang berjuluk The Truth itu hanya sempat dirawat selama beberapa hari.

Kecelakaan berikutnya menimpa Spence datang dari  netizen. Pasalnya juara dunia yang belum terkalahkan itu dihajar karena menuliskan kebanggaannya selamat dari kecelakaan itu.

Anda bisa membunuh orang lain. Kalau anda celaka dan hancur sendiri, saya tak perduli. Tapi perbuatanmu biadab. Dan masih banyak kecaman lainnya.

Menyadari hal itu, Spance Jr segera menghapus postingan instagramnya. Ia meminta maaf. "Saya akan berusaha menjadi lebih baik," katanya.

Fight of the year

Ini laga ke-27 bagi Spance Jr, petinju berbintang Pises, kelahiran 3 Maret 1990, di Long Island, New York, USA. Laga terakhirnya, 28 September 2019, menang angka atas Shawn Porter, mempertahankan dan merebut gelar kelas welter WBC. Laga yang mengantarkan Spence Jr pada petaka dan kehidupan yang kedua.

Di saat usianya genap 29 tahun, Spance mengalahkan jagoan dari klan Garcia lainnya, Mikey Garcia. Meski sama-sama Garcia, tetapi Mikey dengan Danny, tidak terhubung dalam kekeluargaan.

Tapi, laga Ahad ini Spance akan berhadapan dengan Garcia yang berbeda. Danny Garcia bukanlah Mikey Garcia. Danny lebih lincah, lebih cepat, lebih kuat, dan jauh lebih cerdas. Petinju kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, 20 Maret 1988 pasti bukan petinju kaleng-kaleng. Juara dunia di dua jelas berbeda: Light welterweight dan welter  itu memiliki akurasi dan skill sangat istimewa.

Meski pernah kalah dua kali dari 38 penampilannya, Danny meroket setelah mengKO, Amir Khan di ronde-4 (14/7/2012) sekaligus mempertshankan gelar WBC, dan merebut gelar WBA, dan The Ring dalam laga unifikasi.

Setelah itu sembilan jagoan ditumbangkan, lima dengan KO dan TKO: Erik Morales, Jab Zudah, Lucas Mathysse, Lamont Paterson, Paul Malignagi, Maurucio Harrera, Rod Saika, Robert Guererro, dan Samuel Vargas. Artinya Danny memang berbahaya.

Sebelum para analis mengembangkannya, Spance Jr buru-buru menampiknya. "Saya bukan Khan yang bisa diKOnya. Dia (Danny) akan sangat sulit menjatuhkan saya," katanya.

Ya, saya setuju dengan Spance. Pergerakan Spance di atas ring memang berbeda jauh dengan Khan. Artinya Danny harus bisa memburu dan menyudutkannya. Jika tidak cermat, Danny juga bisa berbahaya karena  speed dan skill Spance sangat mempuni.

Tapi, Spance sendiri harus ekstra fokus, Danny bukan Mikey. Seperti saya singgung di atas, Danny sangat cerdas. Dia tahu kapan bergerak masuk dan keluar. Jika Spance jr juga tidak hati-hati, ia bisa KO.

Apapun yang terjadi pada dua petinju berbintang Pises itu diharapkan bisa menjadi penutup tahun 2020, tahun pandemi dengan indah. Beberapa analis meramalkan laga Spance Jr vs Danny Garcia yang rencananya akan disiarkan langsung oleh tvone itu akan menjadi Fight of the Year.

Kita tunggu saja...