Empat Menteri ‘Blusukan’ Pantau Infrastruktur di Medan

By Admin

Foto/KAI  

nusakini.com - Guna melaksanakan kunjungan kerja di wilayah Sumatera Utara, Rabu (5/4/2017) lalu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri PUPR M. Basoeki Hadimoeljono, Menteri Agraria & Tata Ruang Sofyan A Jalil, Jaksa Agung M Prasetyo, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengunjungi kota Medan. Rombongan melakukan penandatanganan MoU pengelolaan Aset di PT Perkebunan Nusantara 3 dan melakukan pengecekan ke berbagai proyek infrastruktur. Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur BUMN yang menjadi prioritas antara lain, proyek jalan tol trans Sumatera, proyek pembangkit listrik tenaga uap milik PT Indonesia Asahan Aluminium, proyek kawasan pelabuhan dan industri Kuala Tanjung, Medan dan proyek kereta api Medan-Kuala Tanjung.

Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan rel layang kereta api di beberapa titik Sumatera Utara dan kereta Trans Sumatera sedang dalam tahap pelaksanaan. "Untuk rel layang kereta api (Medan-Bandara Kualanamu, Medan-Binjai, dan Medan-Belawan) pembebasan lahannya sudah selesai. Jadi tinggal pembangunannya dan diperkirakan bisa tepat waktu," terangnya. Ia menerangkan, selain fokus pada pembangunan jalur layang kereta api, Kementerian Perhubungan juga saat ini fokus pada pembangunan Trans Sumatera. "Pembangunan Trans Sumatera sudah selesai di beberapa titik, kehadiran kita di Medan untuk melihat perkembangan pengerjaan dan agar pengerjaannya lebih cepat selesai," terangnya.

Vice President KAI Divre 1 Sumatera Utara Mateta Rijalulhaq, mengatakan pembangunan sempat terhambat karena jadwal pembebasan/penertiban lahan yang molor. Penertiban bangunan liar yang sempat molor antara lain di kawasan Jalan atau Pasar Timah dan Pegadaian (pasar buku bekas) yang seluruhnya lahan milik kereta api. "Tetapi syukur pembebasan untuk kepentingan rel layang itu sudah selesai sehingga Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut berupaya keras menyelesaikan sesuai waktu," terangnya. Mateta menyebutkan, rencananya pembangunan jalur layang itu rampung akhir 2017 dan bisa dioperasikan pada awal 2018. Hingga saat ini, progres pembangunan jalur layang KA itu sudah 70 persen dan manajemen terus berupaya menekan segala hambatan pembangunan jalur layang itu.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam waktu dekat berencana membangun jalur kereta api baru ke Parapat. Pembangunan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah memperbanyak akses ke sektor wisata Danau Toba. Budi Karya Sumadi, mengungkapkan jalur kereta baru tersebut bisa dimulai pembangunannya pada tahun depan, dan paling cepat bisa selesai tersabung dari Stasiun Medan ke Danau Toba pada tahun 2019. "Itu paling cepat 2019, kalau dari Siantar ke Toba kan 30km ya, tahun depan mulai. Sementara dari Medan ke Siantar sudah ada (rel kereta)," terangnya (p/mk)