Dunia Hadapi Pandemi, Menlu Retno Tegaskan Multilateralisme Tetap Solusi Terbaik

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-“Di tengah pandemi COVID-19 dan situasi global yang tidak menentu, seluruh negara memiliki tanggung jawab untuk menjadi bagian dari solusi guna mencapai perdamaian, stabilitas dan kemakmuran bersama,” tegas Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dalam pernyataannya pada pertemuan Tingkat Menteri Alliance for Multilateralism belum lama ini.

“Multilateralisme merupakan jalan terbaik dan satu -satunya untuk menghadapi tantangan global saat ini” jelas Menlu RI seraya menegaskan kesuksesan mulltilateralisme dalam perang melawan kolonialisme, terorisme, penanganan bencana alam, dan menjaga perdamaian. 

Pertemuan Alliance for Multilateralism ini diselenggarakan di sela-sela High-Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-75 dan dipimpin oleh Menlu Jerman dan Menlu Prancis serta diikuti oleh lebih dari 60 Menlu lainnya dari berbagai negara. Penguatan kerja sama multilateral dalam menghadapi pandemi COVID-19 menjadi sorotan utama pertemuan. 

Dalam pertemuan tersebut Menlu RI juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus mendukung peran PBB dan institusi multilateral lainnya seperti WTO dan WHO guna penguatan sistem yang telah berjalan selama 75 tahun. 

“Alliance for Multilateralism harus dapat menjadi katalis guna memastikan mekanisme multilateralisme dapat membawa dampak nyata. Tidak hanya memastikan adanya akses negara untuk vaksin dengan harga terjangkau pada saat pandemi, namun juga untuk isu lainnya seperti iklim, kemiskinan dan perjuangan rakyat Palestina ” jelas Menlu RI. 

Pertemuan menyepakati Declaration of Principles yang memuat tujuan, partisipasi serta prinsip-prinsip aksi Alliance for Multilateralism. 

Alliance for Multilateralism merupakan aliansi informal yang dibentuk pada tahun 2019 atas prakarsa Jerman dan Prancis. Aliansi ini bertujuan untuk pembaharuan komitmen global berdasarkan aturan internasional dan prinsip-prinsip multilateralisme. Sejak pendiriannya, Aliansi ini telah menyelenggarakan berbagai pembahasan isu-isu global, antara lain: kemanusiaan, siber, keterbukaan informasi dan demokrasi, iklim dan keamanan, gender, dan pandemi COVID-19.(p/ab)