Dukung GERMAS, Pemerintah Kabupaten Purbalingga Buat 4.444 Jamban

By Admin

nusakini.com-- Ribuan masyarakat di Kabupaten Purbalingga mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua menyambut meriah peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diselenggarakan di Lapangan Monumen Jenderal Soedirman, Desa Bantar Barang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Selasa (15/11). Pada peluncuran Germas ini, Museum Rekor Indonesia (MURI) juga memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga atas prestasinya dalam Pembuatan Jamban Keluarga Terbanyak se-Indonesia dengan jumlah 4.444 jamban. 

Dalam peluncuran Germas tersebut, turut hadir Bupati Purbalingga Tasdi beserta jajaran pimpinan daerah setempat, Kepala Badan POM Penny K Lukito, perwakilan dari Ditjen Penyediaan Perumahan dan Cipta Karya Kementerian PUPR serta Kementerian Kesehatan. 

Bupati Purbalingga Tasdi menyatakan, jumlah masyarakat miskin yang ada di Purbalingga saat ini mencapai angka 19,75 persen dari total 900.000 penduduk yang ada di daerahnya. "Kami mendukung penuh peluncuran Germas untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang ada seperti perilaku hidup sehat, pelayanan masyarakat serta kesehatan lingkungan," katanya. 

Saat ini, terang Tasdi, ada beberapa pergeseran penyakit yang dialami masyarakat. Jika dulu banyak penyakit menular seperi diare sekarang masyarakat lebih banyak mengalami penyakit tidak menular seperti DB jantung, stroke. "Adanya Germas diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang hidup lebih sehat lagi di masa mendatang," ujarnya. harus gerakan songsong hidup sehat. 

Tasdi menuturkan, masih banyak warganya yang tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH). Dari sekitar 301.000 KK yang ada, jumlah rumah yang layak huni baru sekitar 241.000 rumah saja. "Banyak masyarakat sini yang satu rumah di tempati dua atau tiga KK atau memilih untuk mengontrak rumah. Sebanyak 11,6 persen rumah di Purbalingga tidak layak huni dan kadang kondisinya memprihatinkan. Bayangkan banyak warga kami yang rumahnya juga jadi satu dengan kandang ternaknya. Bagaimana mereka mau hidup sehat," katanya. 

Untuk mendukung Germas tersebut, Pemda Purbalingga juga memiliki program revitasiasai rumah RTLH yang tahun ini ditargetkan sebanyak 27.000 rumah tidak layak huni. "Total RTLH yang ada di dalam data kami ada 27.000 RTLH. Sedangkan alokasi APBD yang kami alokasikan tahun ini untuk penanganan RTLH sebanyak 2.150 dengan total anggaran Rp 21, 5 miliar. Kami juga memiliki program jambanisasi rumah masyarakat miskin dengan jumlah 4.444 unit jamban yang berhasil memperoleh rekor MURI ," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Standardisasi Direktorat Rumah Swadaya Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lilik P Hartadi menuturkan, guna mendukung peluncuran Germas di Kabupaten Purbalingga, tahun depan pihaknya akan mengalokasikan Program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS) sebanyak 260 unit rumah di daerah tersebut. "Tahun depan kami akan alokasikan program BSPS atau bedah rumah di Kabupaten Purbalingga sebanyak 260 unit rumah dengan anggaran per unit rumah Rp 15 juta. 

Peluncuran Germas yang dipusatkan di Bantul tersebut dibarengi dengan peluncuran program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bidang PUPR di delapan lokasi lainnya yaitu di Batam, Bogor, Padang Pariaman, Jambi, Surabaya, Parepare, Madiun, dan Pandeglang. 

Untuk peluncuran Germas di Bogor, Jawa Barat dilakukan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto bersama dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar, perwakilan dari Kementerian PUPR, dan Kementerian Kesehatan. 

“Permasalahan saat ini adalah karena perilaku dan gaya hidup yang tidak sehat dimasyarakat, untuk itu perlu adanya upaya preventif di dalam menumbuh kembangkan kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Airlangga. (p/ab)