DP2 Makassar Genjot Peningkatan Produksi Komoditi Holtikultura Pertanian Perkotaan

By Abdi Satria


nusakini.com-Makassar-Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar menggelar Sosialisasi Pengawasan dan Perlindungan Tanaman serta Pembinaan Pengembangan Teknologi Hortikultura di Hotel Grand Asia Makassar, Rabu (26/6)

Kepala DP2 Makassar, Evy Aprialty mengatakan sosialisasi yang di gelar bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga terkait jenis penyakit yang berdampak buruk terhadap ekologi, mendegradasi sifat biologi, fisik dan kimia tanah. 

"Sosialisasi kita gelar sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya mengelola dan mengolah lahan pertanian serta menerapkan budi daya aspek higienitas, ekologis dan kontinuitas produksi pertanian dengan maksud memenuhi kebutuhan hasil-hasil pertanian pangan secara lebih berkualitas," kata Evy.

Evy menambahkan, produksi komoditi cabai di Kota Makassar ditahun 2018, cabai rawit dan cabai besar mencapai 3552 ton dari total luas panen 444 hektar. secara keseluruhan, 

"Dengan produksi keterbatasan lahan, memberikan keuntungan para petani dan kelompok taninya, dengan memberikan multiplier efek bagi pedagang, industri olahan serta konsumen sehingga akhirnya diharapkan meningkatkan kesejahteraan warga dan stabilitas ekonomi di Makassar," imbuh Evy. 

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Ir. Ahmad Kafrawi hadir menjelaskan

 Saat ini Pemerintah Kota Makassar secara konsisten telah mengupayakan berbagai kebijakan, program maupun kegiatan untuk menginisiasi dan mengembangkan sektor pertanian di Kota Makassar. 

Pengembangan sektor pertanian mengacu pada daya dukung yang ada, dengan mempertimbangkan kondisi ekologis perkotaan, merespon dinamika pembangunan nasional, regional maupun lokal, serta melibatkan sebanyak mungkin warga dengan mengharapkan sebesar-besarnya manfaat bagi warga kota, "ucapnya. 

Menurutnya sebagai Kota Metropolitan yang padat penduduk yang telah mencapai lebih dari 1,7 juta jiwa, dengan luasan lahan yang terus berkurang sehingga perlu diimbangi dengan produksi yang berkali-lipat, teknologi dari waktu ke waktu telah memberi jalan keluar, 

"Untuk itulah teknologi dan inovasi harus dikembangkan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, serta sejalan tuntutan konsumen yang cenderung semakin memilih pangan yang dikembangkan secara organik," jelasnya Kafrawi. 

Sosialisasi ini dihadiri oleh 450 orang, yang terdiri dari 300 peserta Kegiatan Sosialisasi Pengawasan dan Perlindungan Tanaman, 150 peserta kegiatan Pembinaan Pengembangan Teknologi Hortikultura. Dimana, peserta berasal dari petani, kelompok tani, kelompok wanita tani serta pengusaha toko dan kios pupuk pestisida di Kota Makassar. 

Untuk memberikan pemahaman kepada peserta panitia menghadirkan pemateri yakni Dr, Sudirman Numba, Dr. Netty. S. Said, Dr. Suriyanti H. Slama, Dr. Mais Islan ( akademisi), Ir. Yumarto, MSi ( BPPTPH Sulsel) , Nuralam, sp, MP (DKPTPH sulsel), Ir. Izra Sulyadi, MP (DKP Makassar) dengan dipandu Moderator Syamsu. (yat)