Dititipkan Masa Depan, Finalis Abang dan None Jakarta Tahun 2022 Dapat Bekal Pemahaman Presidensi G20 Indonesia

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Presidensi Indonesia dalam Group of Twenty (G20) merupakan salah satu momentum yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Momentum Presidensi G20 diharapkan dapat memperkaya wawasan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, bahwa Indonesia merupakan negara besar yang keberadaannya juga diperhitungkan oleh negara-negara lain di dunia, baik dari aspek geoekonomi dan geopolitik.

Forum G20 memiliki posisi yang strategis karena merepresentasikan 2/3 populasi dunia, 75% perdagangan dunia, 85% PDB dunia, dan 80% investasi global. Selain itu, G20 sekaligus menjadi jembatan kepentingan negara maju dengan negara berkembang.

Sebagai satu-satunya negara ASEAN yang tergabung dalam G20, Indonesia memegang posisi sentral sebagai representasi ASEAN dan negara berkembang di antara kekuatan-kekuatan ekonomi dunia.

“Presidensi G20 membuktikan bahwa Indonesia sudah berada pada tahapan pergaulan dunia sebagai salah satu negara yang ikut terlibat menata tatanan dunia,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi selaku Co-Sherpa G20 Indonesia 2022 dalam acara Pembekalan Finalis Abang None Jakarta 2022 di Graha Sawala Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (7/06).

Posisi penting Indonesia dalam Presidensi G20 dapat dilihat dari tiga level ekonomi baik secara domestik, global, dan regional. Secara domestik, PDB per kapita Indonesia mencapai USD 4,450 pada tahun 2019 yang serupa dengan 35% negara di dunia. Kemudian secara global, Indonesia menduduki peringkat 10 daftar paritas daya beli di G20. Sedangkan secara regional, Indonesia juga menjadi kekuatan pasar baru bersama Korea Selatan, Turki, dan Meksiko.

Tahun ini, Indonesia mengusung tema besar “Recover Together, Recover Stronger” dengan harapan bahwa secara bersama-sama, negara-negara anggota G20 - bahkan dunia - dapat pulih dari pandemi dan bangkit lebih kuat dari kondisi sebelum pandemi. Di dalam tema besar tersebut, tujuan utama Presidensi G20 Indonesia berupa strategi untuk pemulihan global akan dicapai melalui tiga pilar utama yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.

Untuk mencapai tujuannya, Presidensi G20 Indonesia melakukan koordinasi antara dua jalur pertemuan yaitu finance track dan sherpa track. Jalur pertemuan sherpa track dilakukan melalui tiga jenis pertemuan yaitu kelompok inisiatif, working group, dan engagement group.

Secara sederhana, finance track adalah jalur yang membahas agenda prioritas yang berkaitan langsung dengan isu finansial, seperti kebijakan global untuk pemulihan ekonomi, upaya mengatasi scarring effect, standarisasi pembayaran lintas batas negara, risiko iklim, serta transisi berkaitan dengan sustainable finance, open banking, dan perpajakan internasional. Sementara itu, sherpa track berfokus pada isu-isu ekonomi nonfinansial, seperti sektor energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, dan lingkungan.

Lebih lanjut, Deputi Edi menekankan peran pemuda pada Presidensi G20 bahwa pemuda Indonesia memiliki peran penting untuk menentukan arah kebijakan dan manfaat dari pemulihan. Pemuda Indonesia dapat berpartisipasi di dalam salah satu engagement group bagi kelompok pemuda yaitu Youth 20 (Y20). Namun, peran pemuda tidak hanya terbatas di Y20. Engagement group G20 lainnya juga membuka kesempatan partisipasi sesuai dengan bidang kemahiran masing-masing.

Selain itu, pemuda Indonesia juga dapat menjadi pionir dalam perubahan lingkungan dan memiliki potensi ekonomi kreatif dengan memanfaatkan digitalisasi. Potensi tinggi pemuda Indonesia di bidang ekonomi kreatif dapat dimaksimalkan dengan adanya G20 melalui pengukuhan semangat kolaborasi dan inovasi, disertai dengan pelatihan kecakapan bisnis dan digital yang mumpuni bagi para pemuda.

“Karena bagaimanapun, kepada pemuda inilah kita akan menitipkan masa depan, sehingga ada Y20. Kita mendorong pemuda ini menjadi pionir dalam perubahan dan bagian dari potensi ekonomi kreatif Indonesia yang diharapkan dapat membuat perubahan kota yang lebih kreatif dan yang lebih mandiri,” ujar Deputi Edi.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta, Kepala Biro Umum Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Abang dan None Jakarta 2019, serta 180 finalis Abang None Jakarta 2022. (rls)