Dirjen Bina Konstruksi Motivasi Mahasiswa Lampung Untuk Bekerja di Bidang Konstruksi

By Admin

nusakini.com--Di tengah gencarnya pembangunan Infrastruktur saat ini, ternyata Indonesia menghadapi masalah kurangnya tenaga kerja konstruksi. Bahkan untuk tenaga ahli konstruksi, Indonesia membutuhkan 27.000 sarjana teknik. Salah satu penyebabnya karena sarjana teknik masih sedikit yang melanjutkan karir di bidang konstruksi. 

"Kebutuhan Infrastruktur Indonesia kedepannya terus meningkat. Dan kalian lah yang akan bertanggung jawab dalam pembangunan infrastruktur tersebut", demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib saat memberikan Kuliah Umum dengan di Universitas Bandar Lampung (UBL) pada Jumat (16/12) di Bandar Lampung. 

Yusid memberikan motivasi kepada mahasiswa UBL Fakultas Teknik untuk terus melanjutkan karir sebagai tenaga kerja konstruksi setelah mendapat gelar Sarjana Teknik. 

Dalam acara yang dihadiri Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung tersebut, Budi Cahyono salah satu mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin menanyakan tentang kualitas produk konstruksi seperti jalan yang kurang baik atau cepat rusak. 

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib menjawab bahwa memang saat ini kualitas jalan masih kurang sesuai dengan standar yang berlaku. Karena itulah diperlukan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan tenaga kerja konstruksi yang mumpuni melalui sertifikat. 

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi saat ini terus memberikan pelatihan kepada tenaga kerja terampil konstruksi bersertifikat, salah satunya dengan menggunakan MTU agar proses sertifikasi menjangkau hingga ke wilayah pelosok-pelosok Indonesia.  

Turut hadir pada acara ini, Rektor Universitas Bandar Lampung yang diwakili oleh Dosen Fakultas Teknik UBL Heri Riyanto. Pada kesempatan tersebut Heri Riyanto berharap para mahasiswa dapat terus belajar dan bekarya di bidangnya sekarang, karena seperti yang sudah dijelaskan ternyata Indonesia membutuhkan mereka untuk membangun Indonesia yang lebih baik.  

Seusai memberikan kuliah umum, Dirjen Bina Konstruksi melakukan serah terima pinjam pakai pengelolaan Mobile Training Unit (MTU) ke Pemerintah Provinsi Bandar Lampung. Penyerahan ini diberikan langsung Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib kepada Gubernur Provinsi Lampung M. Ridho Ficardo di Kantor Gubernur Prov. Lampung, Jumat (16/12) di Lampung.Provinsi Lampung saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Melalui MTU ini, diharapkan dapat menjemput bola tenaga kerja konstruksi hingga ke pelosok-pelosok di Provinsi Lampung. Dengan demikian pembangunan infrastruktur di Lampung menjangkau hingga ke Kabupaten/Kecamatan.

"Pembangunan infrastruktur di Lampung harus dikerjakan oleh tenaga kerja konstruksi lokal dan manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat lampung." imbuh Yusid  

Gubernur Provinsi Bandar Lampung M. Ridho Ficardo mengatakan bahwa Lampung memiliki letak geografis yang strategis yaitu sebagai gerbang pertama Pulau Sumatera dan Provinsi yang paling dekat dengan Pulau Jawa. Oleh karena itu, Lampung harus memiliki tenaga kerja konstruksi yang berkompeten agar mampu bersaing dengan para pendatang baik pendatang baik secara nasional hingga internasional termasuk di bidang konstruksi 

"Dengan sertifikat, penghasilan dari masyarakat Lampung juga akan bertambah sehingga kesejahteraan keluarga pun ikut meningkat" ujar Ridho 

Acara penyerahterimaan pinjam pakai pengelolaan MTU ini juga bertepatan dengan Deklarasi Lampung Kompeten yang juga di hadiri oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi Sumarna F Abdurahman dan Sekretaris Daerah Prov. Lampung Sutono bersama seluruh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah/kabupaten/kota Lampung. (p/ab)