Dinas KPKP Siapkan 50.000 Bibit Cabai

By Al


nusakini.com - Jakarta - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyiapkan 5.000 bibit cabai sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan di Ibukota.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, masyarakat yang ingin mendapatkan bibit cabai bisa datang atau bersurat melalui Satlak KPKP di masing-masing kecamatan, Sudin KPKP, maupun Dinas KPKP.

"Kami menyarankan pengajuan permohonan bisa disampaikan secara berkelompok atau melalui pengurus RT atau RW," ujarnya

Ia menambahkan, masyarakat juga bisa mengajukan permohonan melalui balkotfarm.jakarta.go.id yang saat ini sudah bisa diakses secara luas.

"Kami ingin masyarakat membudidayakan cabai, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga," terangnya.

Sementara, Pelakasana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati menambahkan, pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk menekan melambungnya harga cabai, terutama jelang hari-hari besar keagamaan.

"Kemarin kami sudah melakukan panen tujuh ton cabai dari lahan milik Pemprov DKI di Ciangir. Hasil panen itu langsung disuplai ke pasar di Jakarta melalui PD Pasar Jaya," ungkapnya.

Eli menuturkan, untuk pemenuhan kebutuhan cabai PD Pasar Jaya saat ini juga telah menjalin kerja sama dengan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Magelang.

"Untuk stabilisasi harga cabai dan menjamin ketersediaan stok PD Pasar Jaya juga sudah memiliki mesin Controlled Atmosphere Storage (CAS) yang ada.

Selain itu, sambungnya, dari sisi konsumen, Dinas KPKP juga menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar dapat menggunakan cabai olahan.

"Kami bersama TPID Provinsi DKI Jakarta rutin melakukan pertemuan untuk mengevaluasi dan melakukan langkah antisipatif karena cabai memliki kecenderungan fluktuatif dan bisa mempengaruhi inflasi," tandasnya.

Untuk diketahui, cabai merupakan salah satu dari tiga komoditas pangan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap inflasi selain bawang merah dan beras.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia Perwakilan Jakarta, inflasi bahan pangan bulan Juli 2019 mencapai 0,86 persen lebih rendah dari bulan Juni 2019 yg mencapai 1,30 persen.

Sumbangan inflasi terbesar berasal dari cabai merah 28,21 persen (mtm) dan cabai rawit 45,96 persen (mtm).