Di Depan IKANAS STAN, Menkeu Paparkan Perjalanan Reformasi Keuangan

By Admin

nusakini.com-- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, meski berat, krisis ekonomi 1997-1998 telah menjadi pemicu reformasi di bidang keuangan negara. Dalam prosesnya, perjalanan membangun rezim keuangan negara yang konsisten dengan demokrasi dan tujuan bernegara merupakan hal yang tidak mudah. 

“Krisis ekonomi tahun 1997-1998 merupakan suatu pemicu langkah ke depan dari kehidupan demokrasi Indonesia, suatu pemicu yang penting dalam perjalanan keuangan negara kita. Hal tersebut merupakan suatu pemicu yang penting untuk memulai mereformasi birokrasi kita,” katanya dalam Seminar Nasional 2016 Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi Kedinasan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (IKANAS STAN) bertema tema 'Demokrasi kita, Reformasi Birokrasi dan Keuangan Negara' di Jakarta akhir pekan lalu.

Dari proses perubahan tersebut, lanjutnya, lahir Undang-Undang (UU) tentang Keuangan Negara, UU Perbendaharaan Negara, dan UU tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, yang merupakan fondasi baru bagi keuangan negara. “Undang-Undang Keuangan Negara memberikan pandangan kepada kita untuk mengelola keuangan negara dengan transparan, akuntabel, integritas, profesional, dan efisien untuk kemakmuran dan keadilan masyarakat,” tambahnya.  

Ia melanjutkan, hal tersebut menggambarkan perjalanan yang tidak mudah dalam membangun rezim keuangan negara yang konsisten dengan demokrasi dan tujuan bernegara. “Di sinilah saya ingin IKANAS menjadi kelompok yang luar biasa penting. Reformasi birokrasi hanya akan muncul kalau orang-orang seperti Anda semuanya menjadi penggerak dan menginspirasi, memberi contoh, dan punya suatu keinginan untuk menunjukkan sebagai suatu kelompok bahwa isu keuangan negara itu very very very serious,” tambahnya. (p/ab)