Dewan Ingin Kearifan Lokal Betawi Semakin Dikenal Luas

By Admin


nusakini.com, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar melestarikan dan memajukan kearifan lokal Betawi.

Rany mengatakan, untuk menjadi Kota Global, Jakarta tidak boleh meninggalkan nilai budayanya dan harus mulai memperkenalkan kembali kebudayaan yang dimiliki. Salah satunya, dengan menampilkan ornamen Ondel-ondel di berbagai kantor pemerintahan. 

"Sangat penting melestarikan budaya Betawi karena meskipun Jakarta akan menjadi Kota Global, Jakarta punya kebudayaan sendiri. Kalau sekarang sudah hampir semua kantor pemerintah harus ada Ondel-ondel sebagai ikon," ujarnya, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/12).

Menurutnya, Jakarta harus bisa melestarikan dan menonjolkan kebudayaannya seperti di daerah-daerah lain. Sehingga, budaya Betawi tidak semakin hilang dan terlupakan oleh masyarakat.

"Jakarta itu sudah global karena kebudayaan Jakarta sendiri juga banyak adaptasi dari banyak tempat, Pecinan, dan lain-lain. Tapi, kalau tidak dilestarikan lama-lama bisa punah, kan sayang," terangnya.

Rany mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang telah menampilkan ornamen Ondel-ondel di berbagai kantor pemerintahan. Ia berharap, berbagai ornamen khas lainnya, seperti batik Betawi bisa ditampilkan.

"Bisa dilanjutkan untuk mungkin ornamen-ornamennya yang lebih Jakarta. Sekarang juga kan sedang menjajaki batik Betawi dengan gambar Monas sampai Ondel-ondel," bebernya.

Rany juga menilai perlunya sosialisasi dan edukasi yang lebih menarik agar masyarakat berminat untuk mempelajari budaya Betawi. Pasalnya, masih ada masyarakat yang tinggal di Jakarta namun tidak mengenal budaya-budaya Betawi. 

"Dinas Kebudayaan beserta jajaran Pemprov bisa lebih menyosialisasikan lagi hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan DKI," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk memperbanyak program edukasi dan kampanye berbasis komunitas guna meningkatkan minat masyarakat terhadap kebudayaan Betawi.

Ia mencontohkan, upaya tersebut bisa dilakukan melalui kegiatan seni seperti lenong, gambang kromong, dan tari Betawi yang bisa digelar di ruang-ruang publik, termasuk di sekolah-sekolah. 

"Ini sejalan dengan visi Jakarta sebagai Kota Global yang tetap mempertahankan identitas lokalnya," tandasnya. (*)