Cerita Amran Menolak Payung

By Admin


Oleh: Swary Utami Dewi

(Tulisan ini adalah catatan perjalanan, kegiatan dan impresi penulis, sepanjang tahun 2018)

nusakini.com - Siapa yang tidak kenal sosok Menteri Pertanian periode 2014-2019, Amran Sulaiman? Menteri periode pertama pemerintahan Jokowi yang dikenal tegas ini, ternyata juga punya sisi lain yang menarik, yakni sederhana dan merakyat. Suatu hari di bulan April 2018, saat melepas ekspor jagung dari Makassar ke Filipina di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Menteri Amran menunjukkan hal yang tidak terduga. Saat kegiatan seremoni akan dimulai, hujan turun cukup deras. Namun demikian, ia menolak menggunakan payung meski sudah ditawari oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan beberapa pejabat lainnya. 

"Tidak masalah basah. Kondisi seperti ini sering saya alami saat turun ke lapangan," ujarnya saat menolak payung. Spontan banyak pejabat lainnya juga tidak berpayung dan basah kuyup diguyur hujan.

Bukan kali ini saja Amran bersikap sederhana. Dalam beberapa kali kunjungan menemui petani, ia tidak segan-segan masuk sawah berkubang lumpur tanpa peduli kakinya menjadi kotor. Terbenam masuk ke rawa sampai hampir sepinggang pun pernah dilakukannya.

Sikap merakyat Amran memang kerap muncul tidak terduga. Saat beraudiensi dengan petani, sering ia memberikan pelukan kepada petani yang girang dipanggil untuk beraudiensi, atau pun sekedar menepuk bahu tanda keakraban. Gelak tawa dan canda hampir selalu mewarnai kunjungan kerjanya.

Sifat merakyat Amran tidak hanya terwujud dalam komunikasi publiknya saat bertugas. Amran dengan tegas dan jelas selalu mewujudkannya dalam setiap bentuk kebijakan pertanian yang prorakyat, misalnya pemberian alat pertanian, benih unggul dan upaya lain untuk mendorong kenaikan produksi dan kesejahteraan petani. Kiranya sosok seperti inilah yang selalu dibutuhkan rakyat dan negeri ini.


Catatan 29 April 2018