Catatan Tinju M. Nigara: Tyson vs Jones, Terlalu Mahal

By Abdi Satria


BANYAK teman penggila tinju yang complaint kepada saya terkait tidak ada tayangan Mike Tyson vs Roy Jones Jr, Ahad (29/11/2020). 

Berawal dari postingan saya di media sosial, tiga jam sebelum laga dimainkan. 

Mereka berpikir tvone akan menayangkannya. Dalam video medsos, saya mengajak kita semua untuk bersama menyaksikan laga itu, tanpa menyebut tvone akan menayangkan. Mulai jam 12.30 hingga 14.00 , complaint itu berdatangan. Ada yang sekedar bertanya di WA, ada juga yang menelpon. Intinya, sebagai penggemar tinju, khususnya Tyson, mereka kecewa pertarungan itu tak disiarkan. Tentu bukan kepada saya apalagi tvone, tetapi entah kepada siapa...? '"Payah niiih...," keluh mereka.

Dari satu sisi, terlihat dengan jelas ada kerinduan yang luar biasa pada Si Leher Beton. Di sisi lain, pertarungan itu memang tidak biasa. Artinya Tyson (54, 243 hari) dan Jones (51, 334 hari) sama-sama sudah di atas 50 tahun. Meski sesungguhnya mereka bukan petinju-petinju pertama yang berlaga di usia seperti itu.

Larry Holmes, mantan juara dunia 1976an, bertarung terakhir kali (27/7/2002) melawan Butterbean. Saat itu Holmes sudah berusia 53 tahun dan 206 hari. Sebelumnya Bernard Hopkins mempertahankan gelar juara dunia  kelas Berat Ringan IBF serta merebut gelar juara dunia versi WBA/IBA dari tangan Beibut Shumenov. Sebelumnya lagi, George Foreman, merebut gelar juara dunia WBU setelah mengalahkan Lou Savarese di saat usianya 48 tahun 106 hari. 

Tapi bicara Tyson, selalu berbeda. Apa saja yang menyangkut Tyson, selalu saja terasa sangat luar biasa.

Mahal banget

Jadi, wajar jika tidak adanya stasiun tv yang menayangkan langsung partai Tyson vs Jones membuat orang kecewa. Tapi ini bukan tanpa alasan.

Untuk diketahui, laga Tyson vs Jones ini maju-mundur. 

Artinya, waktu yang mereka tentukan berubah-ubah. Lalu, lawan yang dipilih Tyson juga diganti beberapa kali. Evander Holyfield, lalu diganti dengan beberapa nama lainnya, terakhir Roy Jones. Jones sendiri berkali-kali juga menolak hingga akhirnya menetapkan diri untuk maju.

Dan terpenting, angka yang ditawarkan untuk tayangan  live nya sangat fantastik. "Gila, minta Rp 2 miliar," kata beberapa orang dari stasiun tv swasta. 

Sebagai pembanding, partai Floyd Mayweather Jr vs Manny Pacquiao, Connor McGregor saja hanya Rp 1,5 - Rp 1,7 miliar. Pada masa itu tidak ada pandemik Covid-19, pasar terbuka hingga stasiun tv yang menayangkan live nya menguntungkan. 

Sekarang? Harga yang diajukkan mencapai Rp 2 miliar, sementara perekonomian sedang berada dalam kelesuan yang luar biasa. Jadi, beratlah stasiun-stasiun tv untuk menayangkannya.

Nah, dengan posisi itu, wajarlah kita para pencinta Tyson menelan kekecewaan itu. Semoga bermanfaat...