BUMDES Tirta Mandiri Cetak Laba Bersih 2 M/Tahun

By Admin

nusakini.com--Kemampuan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) menjadi motor pembangunan ekonomi perdesaan bukanlah cerita kosong. BUMDES Titra Mandiri Desa Ponggok, Kecamatan/Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi buktinya.

  BUMDES yang mulai dirintis sejak tahun 2009 ini mampu menghasilkan laba bersih hingga Rp2 miliar per tahun. BUMDES ini mempunyai berbagai bidang usaha dari mengelola destinasi wisata, kolam renang, perikanan, pembinaan PKL, penyediaan air bersih, jasa kontruksi hingga pengadaan barang dan jasa.”  

"Saya surprised ada BUMDES dengan asset 6,5 M per tahun. Itu menunjukkan besarnya potensi BUMDES dalam mengerakkan ekonomi perdesaan,” ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Eko Putro Sandjojo di sela kunjungannya ke Desa Ponggok, Kecamatan/Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 

  Eko mengakui jika sejauh ini BUMDES Tirta Mandiri merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Dia akan menjadikan BUMDES tersebut sebagai percontohan bagi pembentukan badan usaha serupa di seluruh desa di Indonesia. “Mungkin sampai sejauh ini BUMDES Tirta Mandiri di Desa Ponggok ini merupakan BUMDES terbaik yang pernah saya lihat. Ini akan terus saya dorong untuk menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya yang akan membentuk BUMDES,” katanya. 

  Menteri berlatar pengusaha ini mengungkapkan dengan omzet Rp6,5 M per tahun, BUMDES Tirta Mandiri mampu mencetak laba bersih hingga Rp2 miliar per tahun. Selain itu seluruh pegawai BUMDES adalah warga desa dengan gaji berkisar Rp2 juta per bulan.  

  "Kalau jumlah pegawainya saja 50-100 orang dengan gaji Rp 2.000.000 per orang, itu akan dibelanjakan di tingkat desa senilai tersebut pasti akan meningkatkan nilai tambah (added value) perekonomian lokal di desa,” urainya. 

  Dalam waktu dekat, Eko meminta agar cerita sukses dari BUMDES Tirta Mandiri bisa diadopsi oleh pengelola BUMDES lainnya di seluruh Indonesia. Saat ini telah ada 12.000 BUMDES di Indonesia dan akan terus bertambah.  

  “Saya sudah diskusi dengan kepala desa Ponggok, direktur BUMDES, Kepala Bapermas Provinsi. Mereka bersedia untuk berbagi ilmu (transfer knowledge) praktek pengelolaan BUMDES di Desa Ponggok,” ujarnya.(p/ab)