Bulog Tahan Penyaluran Beras Raskin, Gubernur NTB Dibuat Geram

By Admin

MATARAM – Kebijakan yang dibuat oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) NTB yang hendak menahan penyaluran beras raskin hingga beberapa bulan ke depan dengan alasan stok kurang dan menunggu izin memasukkan beras 7000 ton dari Jawa Timur, benar-bebar membuat  Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi menjadi geram.

 "Kalau saja Bulog itu merupakan perangkat daerah NTB, sudah saya bersihkan dari dulu, selalu saja membuat masalah ketika mengurus masalah beras," kata Gubernur NTB, Zainul Majdi di Mataram, Senin (15/2/2016) 

 Gubernur Majdi menegaskan bahwa keberadaan Bulog di daerah selama ini kurang maksimal dalam ikut berkontribusi mensejahterakan petani, termasuk dalam hal penyerapandan pengelolaan gabah milik petani. Sebagai alat negara yang ditugaskan pemerintah untuk membantu harus dapat meningkatkan kesejahteraan petani, peran tersebut seharusnya bisa diperankan dengan baik.

 Bulog,menurut Majdi,  harus banyak melakukan pembenahan, mulai masalah aturan, SDM maupun manajemen pengelolaan organisasi maupun keuangan, sehingga kinerjanya bisa maksimal dan hal pengelolaan beras.

 "Sudah saatnya Bulog dibenahi,  modus dan praktik yang selama ini dimainkan harus segera dihentikan, alasan kekurangan stok dan aturan segala, padahal kalau serapan gabah dilakukan dengan baik, tidak ada namanya kekurangan stok, karena produksi gabah masyarakat NTB sudah melebihi target," ungkapnya.

 Sebelumnya, Bulog Wilayah NTB mengaku tidak akan menyalurkan beras raskin dalam beberapa bulan terahir, karena alasan stok kurang dan baru akan dilakukan, kalau Pemda NTB sudah mengeluarkan izin memasukkan beras dari Jawa Timur sebesar 7.000 ton. *