Bos PSG: Senang Ya Juara, Padahal Pengin Bunuh Liga Champions

By ommed


nusakini.com - Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi melontarkan sindiran keras kepada Real Madrid terkait dengan keberhasilan mereka menjuarai Liga Champions musim 2021/22.

Los Blancos sukses memenangkan trofi Eropa ke-13 mereka setelah mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 1-0 dalam partai final yang digelar di Stade de France di Prancis pada akhir Mei lalu.

Itu terjadi setelah setahun sebelumnya, Madrid, Barcelona, Juventus dan sembilan klub top Eropa lainnya hendak membuat kompetisi saingan Liga Champions yang bernama Liga Super Eropa, meski pada akhirnya gagal terwujud karena resistensi dari suporter, UEFA mau pun para pejabat publik.


"Saya menghormati klub-klub besar," kata presiden PSG asal Qatar itu dalam wawancaranya dengan media Prancis, Le Parisien.

"Real [Madrid] pantas mendapatkan [trofi] Liga Champions. Mereka merayakannya selama berhari-hari dan kemudian mereka ingin membunuhnya."

Al-Khelaifi kemudia melanjutkan komentar sinisnya dengan mengatakan bahwa lebih suka melihat klub-klub yang kurang top dengan tradisi kuat di Eropa lebih berprestasi.

"Saya suka melihat Ajax di semi-final [Liga Champions], Tottenham [Hotspur] di final. Saya ingat emosi pertandingan pertama PSG saya di Eropa, di Salzburg dengan para penggemar yang bertelanjang dada dalam cuaca dingin."

"Itu adalah jiwa sepakbola. Tidak adil untuk menolak mereka [berkompetisi] dengan adanya kompetisi yang tertutup [Liga Super Eropa]. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi."


La Liga, kompetisi di mana Madrid bernaung, geram ketika tahu PSG sukses merayu Kylian Mbappe untuk bertahan dengan tawaran gaji mewah.

Hal tersebut membuat presiden liga utama Spanyol, Javier Tebas melancarkan komentar pedas dengan menuduh apa yang dilakukan oleh kampiun Ligue 1 itu merusak ekosistem sepakbola Eropa dan melanggar aturan Financial Fair Play (FFP). Al-Khelaifi akhirnya memberikan jawaban atas tuduhan itu.

"Tebas siapa ya? Saya tidak memberi pelajaran kepada siapa pun atau mengganggu klub atau liga lain," tegasnya.

"Tidak sopan berpura-pura memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan. Saya tidak menerima pelajaran dari mereka yang melihat Liga Champions sebagai ancaman bagi liga mereka. Saya punya proyek yang harus dibangun, saya menghormati semua orang."(gi/om)