Berdayakan Teknologi dan Digitalisasi Untuk Berikan Manfaat bagi Masyarakat Luas

By Admin


nusakini.com - Jakarta, Perkembangan teknologi dan digitalisasi banyak menciptakan aplikasi digital dan memacu pertumbuhan start-up di Indonesia. Hal ini menjadi peluang besar dalam merealisasikan potensi ekonomi syariah secara nasional maupun global.


“Oleh karena itu, kedua hal itu harus kita daya gunakan agar ekonomi dan keuangan syariah memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan pidato kunci pada webinar internasional Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Selasa (15/12).


Dalam webinar bertajuk “Digitalization Leading the Islamic Economy in the New Normal”, Wapres mencontohkan inovasi dari perkembangan digital pada sektor keuangan syariah berupa sukuk retail dan green sukuk yang dapat diperdagangkan dengan mudah secara online. Selain itu, saham syariah juga dapat dibeli melalui Shariah Online Trading System (SOTS). Menurut Wapres, hal tersebut tentu menarik bagi para generasi muda untuk turut berinvestasi dalam instrumen keuangan syariah.


Masyarakat Indonesia, lanjut Wapres, kini telah terbiasa bertransaksi secara digital meskipun secara kuantitas, penggunaan transaksi digital baru mencakup hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, sambung Wapres, kehadiran fintech dan layanan elektronik lainnya perlu diperluas lagi agar dapat mendorong inklusi keuangan syariah di Indonesia.



“Pemanfaatan dan penguatan ekonomi digital merupakan salah satu strategi dalam menciptakan terobosan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” tuturnya. 


Lebih jauh, Wapres memaparkan terobosan-terobosan yang menjadi focus untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, di antaranya adalah keberadaan kawasan industri halal, penggabungan tiga bank syariah yang dimiliki oleh HIMBARA, serta penguatan dan perluasan dana sosial syariah yang mencakup zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF).


“Khusus mengenai wakaf, saya akan mencanangkan Gerakan Nasional Wakaf Tunai (GNWT) untuk memperluas partisipasi seluruh masyarakat. Gerakan ini diyakini akan mengumpulkan dana yang besar untuk mendukung pembangunan nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.


Kemajuan-kemajuan tersebut, lanjut Wapres, diapresiasi oleh The Islamic Corporation for the Development of Private Sector – Islamic Development Bank (ICD-IsDB) dan Revinitif, penyedia data pasar keuangan terbesar di dunia, dengan menempatkan Indonesia sebagai negara ranking ke-2 dunia dalam pencapaian perkembangan industri keuangan Islam, sebagaimana dilaporkan dalam lslamic Finance Development Indicator (IFDI) edisi ke-8 tahun 2020. 


Wapres juga bersyukur bahwa selain penghargaan tersebut, sebelumnya Indonesia telah meraih peringkat ke-4 dalam laporan State of the Global Islamic Economy Indicator 2020/2021 yang diterbitkan oleh Dinar Standard. Disamping itu, secara khusus KNEKS pada tahun ini juga mendapat GIFA Advocacy Award pada acara GIFA Ceremony ke-10 yang diadakan di Islamabad, Pakistan. 

“Semua prestasi internasional tersebut telah memotivasi Indonesia untuk berbuat lebih banyak dalam mendorong dan merealisasikan peranan ekonomi dan keuangan syariah, baik di tingkat nasional maupun global,” tutur Wapres.


Segala pencapaian tersebut diakui Wapres tidak lepas dari upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah. Ia menuturkan, Manajemen Eksekutif KNEKS telah menyusun “Laporan Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Daerah” guna memetakan berbagai potensi di daerah.

 

Di penghujung pidatonya, Wapres menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada iPortal Live dan Revinitiv yang telah memprakarsai penyelenggaraan acara webinar internasional ini.


Wapres juga berharap, webinar ini menghasilkan berbagai rekomendasi yang dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang bertujuan memberikan kebermanfaatan terhadap masyarakat Indonesia maupun global.


“Semoga Allah SWT me-ridhoi semua upaya yang kita lakukan,” tutupnya. (DMA/KIP)