nusakini.com--Bank Sulselbar FC lolos ke 16 Besar Liga Pelajar U-16 dengan status juara Grup G dengan mengoleksi 7 poin. Skuat Syafar Sa'ad bertengger di puncak klasemen Grup G setelah meraup 4 poin pada hari kedua. 

Berlaga pada dua partai di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Selasa (4/9), Bank Sulselbar menekuk Trisakti (DKI Jakarta) 1-0 dan bermain imbang 0-0 dengan BP Temanggung (Jawa Tengah). "Alhamdulillah, kami meraih target awal lolos dari penyisihan grup yang keras. Saya berharap para pemain bisa menjaga kondisi menghadapi 16 Besar," ujar Ari Hidayat, manejer Bank Sulselbar.

• Massa Kepung Kantor PT. Askrida dan Bank Sulselbar, Ada Apa?
• Dua Siswa SDN Pongtiku 2 Makassar Perkuat Bank Sulselbar FC U-12 Di Kejurnas FOSBBI 2022
• Piala Soeratin U-17: Usai Tekuk Putera Kolut, Bank Sulselbar Fokus ke Laga Kontra Persminsel
• Ahmad Susanto Berharap 3 Tim Piala Soeratin Makassar Tampil Optimal di Putaran Nasional
• 9 Maret, Tiga Tim Piala Soeratin Makassar Dilepas Di Lapangan Karebosi

Ari mengungkapkan, penjagaan kondisi sangat penting untuk mempertahankan kebugaran. Dalam dua hari, stamina dan fisik pemain sangat terkuras karena bermain dalam tiga partai. Dimana setiap partai berdurasi 2x30 menit.

Pada babak 16 Besar, Bank Sulselbar FC akan menghadapi runner Grup C, Gorontalo pada Rabu (5/9) pagi. Kalau lolos, mereka akan langsung bertanding pada perempat final di sore harinya. "Seperti tahun lalu, jadwal putaran nasional Liga Pelajar U-16 sangat padat. Jadi, kekompakan dan stamina jadi faktor penentu," terang Ari.

Pada 2017, Bank Sulselbar berhasil meraih peringkat tiga. Sukses itu juga mengantar dua pemainnya, Alif Jaelani dan Ahmad Latando terpilih masuk dalam skuat Timnas Pelajar U-16 yang kemudian berjaya di Malaysia.

Sementara itu, hasil berbeda diraih Bank Sulselbar U-14. Setelah menang telak atas Kalbar 5-0 pada hari pertama, skuat Dadang Talani menelan kekalahan pada hari kedua di Stadion Prathu Ketut Ridis, Selasa (4/9). Bank Sulselbar U-14 takluk 0-1 dari Banten dan takluk ditangan Kaltim 0-3. "Ini pelajaran berharga buat anak-anak. Yang terpenting buat kami adalah pengalaman bertanding dan bagaimana mengatur penjagaan kondisi pemain dan tim," pungkas Ari. (ab)