ASEAN dan Inggris Sepakati Pentingnya Multilateralisme untuk Akses Vaksin

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- “Penting bagi ASEAN dan Inggris untuk terus mempromosikan vaksin multilateral yang menjamin akses setara terhadap vaksin dan harga yang terjangkau, terutama pada saat pandemi”, demikian ditekankan Menlu RI dalam pertemuan virtual Open Ended Troika Virtual Meeting between ASEAN Foreign Ministers and the Foreign Secretary of the United Kingdom on COVID-19, dengan Menlu Inggris, Dominic Rabb. Terlebih, Inggris sebagai salah satu anggota DK PBB harus berperan lebih dalam menjaga multilateralisme agar berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan dunia. 

Sependapat dengan Menlu RI, Dominic Raab, sampaikan komitmen Inggris dalam meningkatkan kerja sama riset dan pengembangan vaksin Astra Zeneca dengan Indonesia, Vietnam dan Thailand, Inggris juga sampaikan komitmen kontribusi untuk COVID-19 Response Fund senilai 1 juta GBP. Selain itu, Inggris juga akan memberikan bantuan teknis kepada Sekretariat ASEAN sebesar 0,5 juta poundsterling, dana bantuan capacity building sebesar 4,8 juta poundsterling untuk penguatan kapasitas system kesehatan di Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam, dan bantuan senilai 0,2 juta pondsterling untuk mendukung penguatan kapasitas AHA Centre. Menlu RI mengapresiasi komitmen Inggris tersebut dan mengharapkan agar kerja sama juga diarahkan pada penguatan tata kelola kesehatan global.

ASEAN dan Inggris juga dapat bekerjasama untuk membangun babak baru kerja sama ekonomi dan mengaktifkan kembali kegiatan ekonomi untuk mengamankan global supply chain tanpa mengorbankan protokol kesehatan. Dari tahun 2018 ke 2019 tercatat peningkatan volume perdagangan sebesar 2,7 % dan pertumbuhan investasi dari Inggris ke ASEAN senilai 2,4 %. Volume perdagangan dan investasi Inggris di ASEAN yang terus meningkat harus dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian di masa pandemi ini. 

Lebih lanjut, Indonesia juga mendorong penguatan kerja sama digital khususnya untuk UMKM melalui inisiatif yang disepakati pada pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN dengan Inggris yaitu UK Digital Trade Network dan UK-ASEAN Digital Business Challenge. 

Stabilitas kawasan Asia Tenggara merupakan kepentingan bersama. Dalam hal ini, Menlu RI tekankan bahwa Inggris kedepan diharapkan dapat meningkatkan upaya dialog, penyelesaian damai dan kolaborasi yang saling menguntungkan diantara berbagai pihak yang bertikai di kawasan, sejalan dengan pendekatan yang terdapat dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. 

Sejak resmi keluar dari Uni Eropa tanggal 31 Januari 2020, Inggris berkomitmen untuk menjalin kemitraan dengan ASEAN dan berharap dapat menjadi Mitra Wicara ASEAN. Proses Inggris untuk menjadi mitra wicara ASEAN saat ini masih dalam pembahasan internal ASEAN. Penyelenggaraan pertemuan hari ini penting untuk memberikan sinyal bagi masyarakat internasional bahwa ASEAN dan Inggris memilih untuk tetap bekerja sama dan berkolaborasi untuk menghasilkan upaya yang berdampak luas untuk merespon pandemi ini.(p/ab)