Anggota Korpri Diminta Berbaur dengan Masyarakat untuk Deteksi Dini

By Admin

nusakini.com-- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta para anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) rutin membaur di tengah masyarakat melakukan deteksi dini untuk mencegah berkembangnya radikalisme. 

"Musuh bangsa ini, tantangan bangsa Indonesia bukan masalah pembangunan dan perencanaan, namun pada masalah aksi terorisme dan radikalisme,” kata Tjahjo usai menutup MTQ Nasional Korpri 2016, Samarinda, Sabtu (19/11) malam. 

Makanya, ia meminta agar seluruh anggota Korpri bisa membaur dengan masyarkat. Mereka harus bisa mendengar keluhan mereka. Lalu memperhatikan gelagat dan perkembangan dinamika di sana. Misal, dengan melaksanakan sholat berjamaah. 

“Kalau mungkin kita hadir setiap Sholat Subuh atau Maghrib. Lalu setiap Sholat Jumat janganlah berkumpul di satu mesjid yang dekat dengan kantor, kalau bisa menyebar di berbagai lokasi, dengan aspirasi masyarakat dengan baik,” ujar dia. 

Ini juga menjadi upaya untuk mendekatkan aparat pemerintahan, khususnya para pejabat ke masyarakat. Menurut Tjahjo, upaya yang sama juga dilakukan Polri dan TNI kepada seluruh jajarannya hingga ke berbagai daerah. 

Dijelaskan Tjahjo, terus memupuk dan mengembangkan sikap saling toleransi antarumat beragama menjadi hak yang sangat penting sampai kapanpun, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai umat muslim juga harus mengedepankan cinta damai. 

"Membangun kerukunan umat beragama sangat penting. Minoritas harus menghargai yang mayoritas dan mayoritas harus melindungi yang minoritas," sebut Tjahjo. 

Dalam MTQ III Korpri Nasional kali ini di Samarinda, Provinsi Sulawesi Tenggara keluar sebagai juara umum. Urutan 10 besar, berturut-turut setelah Sulawesi Tenggara adalah Sumatera Utara, Aceh, Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jambi, Maluku Utara, Sulawesi Selatan dan Provinsi Riau. (p/ab)