Aksi Jurkani Tarik Masker Jamaah Pengajian Subuh, Ingatkan Gaya Preman Denny Saat Jadi Wamenkumham

By Admin


Jurkani kaos hitam saat ribut di teras masjid. (Tangkapan layar video)

nusakini.com - Banjarmasin – Aksi menarik masker yang dilakukan Jurkani, Koordinator Hukum Tim Sukses Cagub Denny Indrayana, terhadap Salman (62) jamaah pengajian di Masjid Nurul Iman, telah mengingatkan gaya preman Denny Indrayana saat menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM.

Pada Rabu (31/3/2021), seperti video yang viral beredar di masyarakat, telah terjadi keributan di teras Masjid Nurul Iman yang terletak di Jalan Prona I, Kelurahan Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmasin Selatan. 

Pengajian yang rutin dilakukan warga di masjid, pagi itu dinodai keributan justru akibat kedatangan Denny Indrayana dan tim suksesnya yang sedang menjalankan Subuh Keliling dan menolak safari tersebut disebut sebagi bentuk kampanye terselubung.

Keributan yang berujung kedatangan polisi untuk mengamankan Denny dan Timsesnya, telah mengagetkan banyak orang. Salman mengaku dirinya diajak keluar masjid oleh Jurkani dan maskernya ditarik karena dituding sebagai penyusup pada pengajian itu.

Tentu hal yang janggal jika safari Subuh Keliling yang merupakan kegiatan ibadah justru berbuntut pada keributan. Jika memang Denny dan Timsesnya sekedar berniat ibadah, menyapa warga dan tak sedang melakukan kampanye, tentunya tak bakal berujung pada keributan. 

Sebagai Timses Denny Indrayana yang merupakan pakar hukum dan pernah bergelar profesor UGM dan pernah menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM, Jurkani sudah seharusnya juga fasih hukum dan tak meladeni provokasi warga. Apalagi Jurkani ternyata koordinator bidang hukum Timses pasangan calon 02 H Denny Indrayana-H Difriadi atau H2D. 

Denny dan Timses tentunya lebih intelek dan bisa bersikap terdidik saat menjadi tamu warga, apalagi mereka bertamu ke jamaah masjid. Tak seharusnya Jurkani mengajak Aman keluar masjid dan tak pantas menarik masker yang dipakai Aman. Tentu semua orang akan tersinggung diperlakukan seperti itu. Wajar juga jika Aman meradang saat maskernya ditarik Jurkani yang usianya jauh lebih muda.

Namun aksi tak pantas Jurkani telah mengingatkan aksi preman Denny Indrayana saat menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM yang menampar sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekan Baru, Riau, pada Senin 2 April 2012 bernama Darso Sihombing.

Apapun alasan Denny menampar sipir penjara tentu tak bisa diterima masyarakat. Tak elok seorang Wakil Menteri, apalagi wamen di bidang hukum dan hak asasi manusia, menampar seorang sipir meski secara struktural sipir memang merupakan anak buahnya. Bagaimana mungkin bisa terjadi aksi main hakim justru di kementerian yang menjadi gawang hukum dan HAM di negeri ini? 

Maka tak perlu heran jika saat itu Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, sebagai atasan Denny, membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mencari fakta penamparan sipir oleh Denny Indrayana. Jangan biarkan aksi preman oleh orang yang berkuasa terjadi di benua kita.(anm)