Agar Tak Jadi Bahan Fitnah, Jadwal Imsakiyah Denny Indrayana Bergambar Paslon Dilaporkan Bawaslu

By Admin


nusakini.com - Banjarmasin – Safrudin (61), warga Kelurahan Sungai Andai Banjarmasin Utara melaporkan Denny Indrayana ke Bawaslu telah melakukan kampanye terselubung membagikan jadwal imsakiyah bergambar paslon. Tujuan Safrudin melapor agar selebaran itu tak menjadi bahan memfitnah paslon lain oleh Tim Haji Denny.

“Ulun melapor ke Bawaslu agar Bawaslu dan masyarakat tahu siapa yang sebenarnya telah menyebar jadwal imsakiyah bergambar paslon tersebut. Ulun khawatir jika selebaran imsakiyah itu nantinya dijadikan bahan memfitnah paslon lain yang justru tak melakukan kampanye terselubung oleh Prof Denny tersebut,” kata Safrudin saat ditemui di Banjarmasin, Minggu (11/4/2021).

Safrudin melapor ke Bawaslu Kalsel pada Sabtu malam (10/4/2021) dengan barang bukti selembar jadwal imsakiyah Ramadhan 1442 H dengan gambar surat suara paslon dan dua foto kejadian. 

 Safrudin tak peduli jika Tim Hukum Denny, Raziv Barokah, membantah bahwa di dalam selebaran jadwal imsakiyah itu tak terdapat unsur kampanye. 

“Biarkan nanti Bawaslu yang memutuskan apakah itu kampanye terselubung atau tidak. Ulun sebagai masyarakat hanya merasa wajib melaporkan hal-hal yang setahu ulum melanggar aturan,” kata Safrudin.

Menurut Safrudin, dia melapor ke Bawaslu kejadian saat dilakukan pengajian rutin majelis taklim Darul Ma’dah, Kelayan Tengah, Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin yang termasuk wilayah Pemungutan Suara Ulang (PSU). Pada Selasa malam (6/4/2021), Denny Indrayana datang bersama rombongan dan mengikuti kegiatan pengajian majels taklim Darul Ma’dah.

“Prof Denny tiba-tiba datang dan mengikuti acara. Itu pengajian rutin sehingga tidak ada undangan. Kalau pun mengundang, majelis taklim biasanya hanya mengundang ustad atau pemuka agama, sementara Prof Denny kan bukan ustad atau pemuka agama,” kata Safrudin.

Persoalan muncul karena Tim Denny membagikan selebaran imsakiyah Ramadhan 1442 H kepada para jemaah majelis taklim. Di balik jadwal imsakiyah terdapat gambar paslon gubernur seperti surat suara. 

Safrudin melapor karena ikut memperhatikan suasana menjelang digelarnya PSU. Menurutnya, Denny Indrayana dan tim pemenangannya terus melakukan keributan dengan menyebar berbagai informasi yang membingungkan masyarakat melalui pemberitaan dan medsos. 

“Prof Denny yang paham hukum di medsos bilang, Paman Birin melakukan politik uang menjelang PSU dengan membagi-bagi bakul bertuliskan Paman Bakul. Padahal saya dan masyarakat tahu, Paman Birin sebagai gubernur telah membagikan bakul itu kepada masyarakat jauh sebelum ada keputusan soal PSU. Jadi menurut saya itu fitnah,” katanya.

Tak hanya itu, menurut Safrudin, Denny juga lantang berteriak-teriak melalui medsos bahwa ada politik uang karena Paman Birin telah memborong dagangan atau ada penempelan stiker.

“Prof Denny jangan asal sebar fitnah. Kalau Paman Birin makan di warung dan kemudian mengajak banyak warga ikut makan dan kemudian membayar semuanya, itu memang sudah menjadi kebiasaan Paman Birin. Jadi bukan politik uang seperti dituding Prof Denny. Juga soal stiker, Prof Denny harus bisa buktikan, jangan asal teriak-teriak di medsos,” katanya. 

Oleh sebab itu Safrudin meminta Denny Indrayana dan tim pemenangannya untuk menghentikan aksi terus memfitnah dan membuat ribut menjelang PSU. “Sudahlah hentikan aksi terus memfitnah. Masyarakat banua ini cinta damai dan tidak suka keributan,” pungkas Safrudin. (*)