nusakini.com-- Sesuai dengan plan of development (PoD), 75% hasil kilang ini akan memasok kebutuhan gas dari Proyek Pembangunan Pembangkit 35.000 MW yang saat ini sedang digalakan oleh Pemerintah. Selain itu, akan ada alokasi gas sekitar 20 MMSCFD untuk pasokan pembangkit listrik di Kawasan Teluk Bintuni. proyek ini ditargetkan produksi komersial pada tahun 2020. 

“LNG dari LNG Tangguh Train 3 75%-nya adalah untuk PLN dan perjanjian jual belinya sudah ditandatangani,” ujar Kepala SKK Migasi di Kementerian ESDM, Jumat (1/7). 

Amin menambahkan, untuk target pencapaian tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) ditargetkan 35% baik di onshore maupun offshore. 

Sesuai PoD juga, negara akan mendapat bagian sekitar USD9,3 miliar dari proyek ini dan setelah beroperasinya kilang Tangguh train-3 diharapkan pemenuhan gas bagi pengembangan pabrik pupuk di Teluk Bintuni akan tercapai dan pemerintah mendapatkan komitmen alokasi gas sebesar 20 MMSCFD dari Kilang LNG Tangguh Train 3 akan memasok kebutuhan gas pada pembangkit listrik di Papua Barat. 

Pengembangan proyek LNG Tangguh ini menjadi sangat penting dan strategis karena lokasi dari proyek ini berada di wilayah paling timur Indonesia, diharapkan pengembangan proyek ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan di Kawasan Timur Indonesia. (p/ab)