7 Negara Asean Belajar Manajemen Air Pertanian di Indonesia

By Ahmad Rajendra


Nusakini.com--Jakarta--7 perwakilan Negara Asean dari Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Vietnam, Jepang berkumpul di Jakarta untuk mengikuti Pelatihan Managemen Air di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang kaluku Sulawesi Selatan, yang akan dimulai sejak 23 April hingga 2 Mei 2019. Melalui Pelatihan ini peserta akan membuat dan menerapkan action plan yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas, pendapatan petani di negara masing-masing. Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah dalam pelatihan ini namum juga menjadi percontohan manajemen air yang berhasil dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono menyambut bangga dan senang menekankan bahwa “Indonesia di percaya dalam transfer teknologi pertanian dan kali ini dalam manajemen air untuk pertanian. Pertanian adalah sektor pengguna terbesar dari penggunaan air di dunia yaitu 70% dari Air yang ada”. Maka managemen air menjadi global isu dan training ini salah satu training internasional yang diadakan oleh BPPSDMP Kementerian Pertanian. 

Masao Koga salah satu project koordinator dari Jepang menekankan bahwa “Pelatihan dapat meningkatkan produktivias komoditas beras hingga rata-rata 15% dan meningkatkan kualitas beras organik hingga 50% dan meningkatan rata-rata pendapatan petani hingga 25%.” Masao menambahkan “Setelah pelatihan akan diadakan workshop kelanjutan untuk memonitor action plan yang telah dilaksanakan” . 

Nguyen Thuy perwakilan dari Vietnam mempunyai harapan yang besar dari pelatihan manajemen air di Indonesia dan akan menerapkan manajemen air yang lebih efektif untuk petani di Vietnam.Pelatihan akan melihat keberhasilan keberhasilan saluran irigasi di kabupaten Pangkep yang dilanjutkan kunjungan ke kelompok tani sukses Sangtondok di Toraja Utara. Dan mengunjungi kabupaten Sidrap untuk belajar dari perkumpulan petani pemakai air (P3A) Sejahtera salah satu P3A terbaik di Indonesia. 

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Cahya menambahkan bahwa “Indonesia memiliki trainer/widyaiswara yang diakui profesionalitasnya secara internasional dalam mentransfer keahlian dan pengetahuan di bidang pertanian baik peternakan, perkebunan hortikultura.” Indonesia selama ini sudah menjadi tuan rumah transfer teknologi pertanian bagi 1.119 partisipan dari negara ASEAN, 602 partisipan dari negara-negara Afrika, 32 partisipan dari Afrika Selatan, 178 partisipan dari negara pacific dan 668 partisipan dari negara Asia.(R/Rajendra)