JAKARTA - Bank Indonesia(BI) melaporkan pertumbuhan pinjaman atau kredit perbankan nasional sepanjan gtahun 2015 meningkat 10,1 persen dibandingkan tahun 2014.

"Sementara suku bunga kredit mengalami penurunan dan suku bunga deposito meningkat. Pada Desember 2015, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,83 persen, menurun dibandingkan dengan November 2015 sebesar 12,89 persen," tulis banksentral dalam keterangan resmi, Minggu (31/1/2016).

Suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,60 persen,7,99 persen, 8,54 persen, dan 8,47 persen pada Desember 2015. Suku bunga in imeningkat dibandingkan dengan suku bunga simpanan pada November 2015 sebesar7,55 persen, 7,90 persen, 8,50 persen, dan 8,44 persen.

Sementara itu, likuiditas perekonomian M2 atau uang beredar dalam arti luas pada Desember 2015 tumbuh 8,9 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 9,2 persen yoy. Berdasarkan komponennya, perlambatan M2 bersumber dari pertumbuhan Uang Kuasi atau simpanan berjangka dan tabungan,baik rupiah maupun valas, serta giro valas yang tumbuh sebesar 8,4 persen (yoy).

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan November 2015, yaitu sebesar 9,3 persen (yoy). Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan M2 terutama dipengaruhi oleh melambatnya tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh melambat dari 32 persen (yoy) pada November 2015 menjadi 17,9 persen (yoy) pada Desember 2015, sejalan dengan meningkatnya simpanan pemerintah di BIterkait penerbitan Global Bond dalam rangka pembiayaan APBN di tahun 2016. *