2 Warga Myanmar Ditangkap karena Rencanakan Pembunuhan terhadap Utusan PBB

By Nad

nusakini.com - Internasional - Dua warga Myanmar telah ditangkap di New York karena merencanakan pembunuhan bersama penjual senjata di Thailand, yang menjual senjata ke militer Burma. Rencana pembunuhan ini menargetkan duta besar Myanmar di PBB, Amerika Serikat.

Duta besar Kyaw Moe Tun, yang mewakili pemerintah sipil terpilih yang digulingkan militer Junta, memberitahu media Reuters pada hari Rabu (4/8) bahwa sebuah ancaman diberikan kepadanya, maka dari itu pihak berwajib di AS meningkatkan keamanan di sekitarnya.

Kantor Kejaksaan AS, New York, pada hari Jumat (6/8) mengatakan Phyo Hein Htut yang berusia 28 tahun dan Ye Hein Zaw, 20 tahun, masing-masing telah dituntut konspirasi untuk menyerang dan melukai pejabat luar negeri. Tuntutan ini memiliki maksimal hukuman penjara 5 tahun.

Militer Junta telah memecat Tun sebagai duta besar, namun hingga sekarang ia masih merupakan utusan Myanmar di PBB karena PBB tidak mengakui pemerintah militer Junta.

Menurut keluhan hukum, Htut memberitahu para penyelidik FBI bahwa penjual senjata Thailand menghubunginya secara online dan menawarkannya uang untuk menyewa penyerang yang akan melukai duta besar Tun untuk memaksanya turun dari jabatannya.

Jika duta besar tersebut menolak untuk mengundurkan diri, penjual senjata ini membuat rencana bagi penyerang untuk membunuhnya. Phyo Hein Htut dan penjual senjata ini kemudian menyetujui sebuah rencana yang akan merusak mobil duta besar dan membuatnya kecelakaan.

Ye Hein Zaw menghubungi Htut dan melakukan dua kali transfer uang yang memiliki jumlah keseluruhan sebesar 4.000 dollar (sekitar 57 juta rupiah) pada akhir bulan Juli. Htut mengaku kepada FBI bahwa ia seharusnya mendapatkan tambahan 1.000 dollar (sekitar 14 juta rupiah) ketika penyerangan selesai.

Komplain legal tersebut menyatakan Zaw mengaku ia telah mentransfer uang kepada Htut, ia sering mengirimkan uang ke pihak lain atas nama penjual senjata, dan baru-baru ini ia membelikan tike ke Amerika Serikat untuk dua orang sesuai permintaan penjual senjata.