Tantangan Timnas Basket Putri U-18 di Bengaluru
By Admin
nusakini.com--Bengaluru--Babak baru dalam sejarah basket putri Indonesia akan di mulai Minggu (28/10) hari ini. Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, Tim Nasional Putri U18 Indonesia akan menjalani debut di kejuaraan Asia U18 yang diselenggarakan di Bengaluru, India. Penampilan Adelaide Callista, dkk akan menjadi bersejarah sebab dalam kompetisi ini, Indonesia bermain di divisi A bersama kekuatan-kekuatan basket terbaik di Asia dan Oseania untuk pertama kalinya. Promosi ke divisi A merupakan prestasi yang diperoleh dari kejuaraan Asia edisi 2016, dimana Indonesia mampu tampil sebagai uara divisi B kala itu. Juara divisi B mendapatkan promosi ke divisi A secara otomatis.
Dalam kompetisi ini, Indonesia tergabung di grup A bersama Australia, Korea Selatan, dan Chinese Taipei. Di atas kertas, Indonesia memiliki peluang yang amat tipis untuk bisa bersaing dalam kompetisi ini. Mengingat format kompetisi tahun ini yang dirubah menjadi sistem pul dan hadirnya perwakilan Oseania untuk pertama kalinya membuat Indonesia seakan terasing dari peta persaingan kompetisi. Belum lagi persiapan tim yang notabene sangat singkat, hanya berkisar diantara 3-4 minggu saja menjadikan peluang Indonesia amat tipis dalam kompetisi yang diprediksi akan sangat ketat ini. Pada edisi sebelumnya, Indonesia juga melakukan persiapan dalam durasi yang relatif sama, hanya saja kala itu Indonesia masih bermain di divisi B, dimana kekuatan yang dihadapi lebih merata dan bisa diatasi.
"SECARA PERSONAL SAYA ANTUSIAS SEKALI, MENDAPAT KESEMPATAN MELAWAN TIM-TIM PALING KUAT SE-ASIA. SAYA JUGA MERASA TIM INI SANGAT KOMPAK DAN BERSEMANGAT UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN-TANTANGAN YANG ADA DI DIVISI A." -LEONITA ANGELA
Dihubungi dari Indonesia, salah seorang punggawa tim nasional U18, Leonita Angela mengatakan bahwa kondisi tim amat kondusif dan bersemangat untuk menghadapi kompetisi ini. "Kami memiliki target untuk bertahan di divisi A" ujar Leonita kepada kami. Target ini amat realistis dan mungkin dicapai oleh tim yang kembali dibesut oleh Arif Gunarto, pelatih yang membawa Indonesia promosi ke divisi A dua tahun lalu. Tim Nasional Indonesia U18 bertolak ke India pada Jumat 26 Oktober dini hari, dan tiba pada sore harinya di Bengaluru. Leonita menggambarkan kondisi cuaca di Bengaluru yang cukup ekstrim antara siang dan malam. "Suhu pada siang hari kurang lebih sama dengan di Indonesia. Panas dan sedikit berangin. Sedangkan di malam hari, suhunya cukup dingin.". Mahasiswi Universitas Pelita Harapan ini juga menerangkan bahwa dirinya amat antusias dengan kesempatan bermain di divisi A. "Secara personal saya antusias sekali, mendapat kesempatan melawan tim-tim paling kuat se-Asia. Saya juga merasa tim ini sangat kompak dan bersemangat untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di divisi A.". Sebelum bermain di Kejuaraan Asia U18, pada tahun 2015 Leonita pernah mengenakan seragam merah putih kala membela tim nasional di Kejuaraan Asia U16 yang diselenggarakan di Medan.
Kejuaraan Asia FIBA akan dilaksanakan selama satu minggu mulai dari Minggu 28 Oktober nanti di Bengaluru India. Semifinalis dari kompetisi ini berkesempatan untuk lolos langsung ke Piala Dunia Basket U19 yang akan diselenggarakan di Thailand tahun 2019 mendatang. Hal inilah yang menjadikan kompetisi tahun ini diprediksi akan menjadi sangat ketat. Indonesia mengirimkan 12 pemain usia 18 tahun atau kurang yang sebelumnya mengikuti pemusatan latihan singkat di GMC Arena, Cirebon dibawah pengawasan Kepala Pelatih Arif Gunarto. Diantara nama-nama yang terpilih berangkat, terdapat beberapa nama pemain yang bermain di Srikandi Cup musim lalu seperti Maria Leony Elvaretta (GMC Cirebon), Nia Titin (Sahabat Semarang), Tricia Mary Aoijs, Husna Latifah (Merpati Bali), dan Leonita Angela (Tanago Friesian Jakarta). Adapun dari staf kepelatihan, Arif Gunarto akan didampingi oleh Kim Dong-Won sebagai Direktur Teknik, serta asisten pelatih Andre Yuwadi (Garuda Bandung, Timnas Putri Indonesia), dan Xaverius Wiwid (Sahabat Semarang).
Arif Gunarto dan anak-anak asuhnya memiliki tugas mencuri minimal satu kemenangan dari Bengaluru untuk memastikan Indonesia bertahan di divisi A pada turnamen edisi selanjutnya dua tahun mendatang. Dari peta lawan di grup A, Chinese Taipei akan menjadi peluang terbaik bagi Indonesia untuk mencuri kemenangan. Apabila gagal, Indonesia masih memiliki satu nyawa tambahan untuk bertahan di divisi A melalu babak kualifikasi yang dimainkan melawan juru kunci grup B.(r/rajendra)