Puisi Herlina untuk Menko PMK
By Admin
nusakini.com--Panorama asri berupa bentangan sawah hijau membuat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof Dr Muhajir Effendy MAP dan rombongan berdecak kagum saat melakukan kunjungan kerja di Desa Doplang, Kecamatan Teras, Selasa (5/6).
Meski sang surya semakin terbenam, namun tidak menyurutkan antusiasme perwakilan warga dari 19 kecamatan di Kabupaten Boyolali untuk hadir menerima bantuan sosial dari pemerintah pusat.
Mendikbud menerangkan, sore itu diserahkan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 250 siswa, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 200 orang, bantuan pangan non tunai (BPNT) bagi 200 orang, dan sertifikat tunjangan profesi guru kepada 150 guru.
Menko PMK Puan Maharani dan Mendikbud Muhadjir Effendy didampingi Plt Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi juga meninjau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Bareng Nyawiji”, di mana warga Desa Doplang mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang kreatif, seperti hiasan bunga hingga paving plastik. Pemerintah pusat pun memberikan bantuan permodalan BUMDes sebesar Rp50 juta.
“Semoga bantuan ini bermanfaat dan silakan gunakan sebagaimana mestinya,” pesan Puan kepada warga Desa Doplang dan sekitarnya.
Saat menyerahkan bantuan, Menko PMK Puan Maharani berdialog dengan salah seorang siswi penerima KIP, Herlina Putri. Siswi kelas XI SMAN 1 Bayudono itu dengan penuh percaya diri menjawab satu demi satu pertanyaan yang dilontarkan oleh Puan Maharani kepadanya.
Ketika ditanya tentang cita-cita, Herlina mengaku ingin menjadi dosen Bahasa Indonesia. Gadis berhijab itu menyukai puisi-puisi karya Chairil Anwar dan WS Rendra. Herlina pun ditantang untuk mendeklamasikan puisi karya Chairil Anwar atau WS Rendra favoritnya.
“Saya nggak hafal syairnya, Bu. Tapi saya mau menyampaikan puisi karya saya,” ujarnya berani.
Herlina pun spontan menyampaikan syair demi syair puisi karyanya di hadapan hadirin. Puisi karyanya itu bercerita tentang kebanggaannya sebagai anak Indonesia yang tinggal di Boyolali.
“Di sini saya dilahirkan sebagai wanita yang sederhana. Tapi saya dilahirkan Tuhan bukan untuk mengeluh. Saya diciptakan Tuhan untuk memperbaiki diri dan memajukan negeri ini menjadi negeri yang luar biasa. Boyolali memang kecil, tapi kemampuannya yang besar. Di sini banyak pohon dan hamparan hijau serta kesejukan. Saya bangga tinggal di Boyolali, saya bangga jadi anak Indonesia.”
Gemuruh tepuk tangan hadirin sontak terdengar ketika Herlina menyelesaikan puisi spontan karyanya itu. Karena keberaniannya, gadis berhijab itu memperoleh hadiah berupa gitar dari Menko PMK.(p/ab)