LHS: Moderasi Beragama Kunci Perkuat Kerukunan
By Admin
nusakini.com, Jakarta -- Menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin (LHS) menekankan pentingnya moderasi beragama dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Hal ini disampaikannya dalam podcast yang dipandu Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag, M Adib Abdushomad, di kantornya di lantai 5 Gedung Kemenag Jl MH Thamrin No 6 Jakarta, Kamis (19/12/2024).
LHS, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya soal toleransi. Akan tetapi, juga tentang menyeimbangkan ajaran agama dengan dinamika sosial dan perkembangan zaman.
“Moderasi Beragama itu proses. Ia merupakan jalan tengah yang menegaskan pentingnya keseimbangan antara pemahaman agama yang mendalam dan penerapan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, LHS menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara dengan keberagaman agama dan budaya memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga kerukunan dan harmoni sosial.
Ia mengingatkan bahwa moderasi beragama mengajarkan untuk menghormati perbedaan, menghindari ekstremisme, dan selalu mencari solusi damai dalam menghadapi perbedaan pandangan.
“Jadi, saya tegaskan bahwa moderasi beragama itu yang dimoderasi adalah cara beragamanya, bukan agamanya,” tandas putra Menag era Presiden Soekarno, KH Saifuddin Zuhri, ini.
Dalam kesempatan tersebut, Lukman juga mengungkapkan pentingnya untuk terus memperluas sosialisasi moderasi beragama. Antara lain dengan memperkenalkan konsep ini di berbagai lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan.
“Kita tidak hanya mengajarkan tentang agama, tetapi juga bagaimana mengamalkannya dengan penuh kedamaian dan toleransi terhadap sesama,” tutur LHS.
Dalam pengantarnya, Kepala PKUB Setjen Kemenag RI, M Adib Abdushomad mengatakan bahwa podcast yang diinisiasi PKUB menjadi ajang diskusi yang mempertemukan berbagai pemuka agama dan tokoh masyarakat untuk berbagi pandangan tentang pentingnya membangun masyarakat yang rukun dan moderat.
“Sebelum ini, tamu podcast kami antara lain dai milenial Habib Ja’far, Ustadzah Oki Setiana Dewi, artis Dude Herlino, Ketua Umum PGI Pdt Jacky, Romo Heri KWI, Budi dari Konghucu, mantan Menag RI Prof. Dr. Said Agil Munawwar, dan lain-lain,” ungkapnya.
“Alhamdulillah diskusi kami disambut positif dari berbagai kalangan yang berharap agar moderasi beragama dapat terus diperkuat di Indonesia guna menciptakan kerukunan yang lebih luas di tengah pluralitas yang ada,” sambung Gus Adib.
Di penghujung podcast, LHS kemudian langsung merespons dengan memberi apresiasi atas program tersebut. “Kepada tim PKUB saya sampaikan apresiasi tinggi atas kreativitas dan inovasi ini,” pungkasnya. (*)