Dorong Industri Kulit Indonesia Tembus Pasar Eropa, KBRI Den Haag Membawa Tenaga Ahli Kulit Belanda
By Admin
nusakini.com--UMKM Indonesia di sektor kulit didorong untuk berbenah dan mempersiapkan diri dalam rangka merintis jalan menuju peningkatan ekspor ke pasar Eropa sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo agar UMKM Indonesia “naik kelas”. Inilah tekad KBRI Den Haag yang diwujudkan dalam rangkaian program peningkatan kapasitas industri kulit di 3 daerah: Bogor, Sidoarjo dan Yogyakarta.
Dalam setiap dialog dengan para pelaku UMKM kulit, Wakil Duta Besar KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, mengemukakan kenginan KBRI Den Haag untuk melihat produk kulit Indonesia dengan merek asli Indonesia terpampang di showcase toko-toko besar di Belanda dan Eropa. Untuk itu, Ibnu menekankan pentingnya para pengusaha kulit untuk bercermin membenahi diri, produk dan perusahaannya guna persiapan menuju ekspor.
"Kedatangan kami bertemu para pelaku bisnis kulit ini bukanlah utk menyodorkan keajaiban sehingga besok atau minggu depan mereka bisa melakukan ekspor. Ini adalah sebuah proses dimana ekspor adalah tujuan atau outcome, bukan solusi jangka pendek", demikian dikatakan ibnu. Hal senada diungkapkan pula oleh tenaga ahli senior dari Belanda, Bert van Zelst, " Indonesia memiliki potensi produksi dan pasar yang besar untuk menjadi pemain besar di industri kulit. Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas para pengusaha, produk dan perusahaan Indonesia agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya di pasar dunia."
KBRI Den Haag merancang sebuah program yang ditujukan untuk membantu dan mendorong UMKM kulit Indonesia memasuki pasar Eropa. “Kami ingin Indonesia dapat mengeskpor produk yang bermerk asli Indonesia dan ‘made in Indonesia’. Kami berharap industri kulit Indonesia tidak lagi berperan hanya sebagai supplier tetapi sebagai direct exporter.” imbuh Ibnu. Dalam melaksanakan program ini, KBRI Den Haag menggandeng organisasi pengirim tenaga ahli senior Belanda, PUM yang mengirimkan Bert van Zelst. Bert adalah seorang ahli senior yang memiliki pengalaman puluhan tahun sebagai manajer perusahaan kulit di Belanda.
Selama berada di Indonesia, KBRI Den Haag dan Bert mengunjungi industri kulit baik hulu (penyamakan kulit) hingga hilir (produsen sepatu, tas dan produk kulit lainnya) mulai dari Smesco (lembaga layanan pemasaran UMKM Kementerian Koperasi dan UKM), 4 perusahaan produsen sepatu, tas, jaket dan aksesoris kulit di Jakarta dan Bogor, Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako) Sidoarjo, perusahaan penyamakan kulit sapi dan produsen tas dan sepatu di Sidoarjo, Dinas Perindag D.I. Yogyakarta serta perusahaan penyamakan kulit domba dan kambing serta 2 perusahaan produsen tas, sepatu dan aksesoris kulit di Yogyakarta. Ketika berada di Sidoarjo, KBRI Den Haag dan Bert juga melakukan pertemuan dengan Bupati Sidoarjo.
Setelah kunjungan ini, pertemuan evaluasi akan dilakukan di Den Haag untuk menentukan langkah dan tindak lanjut di masa mendatang untuk menuntaskan program ini. (p/ab)