WhatsApp Rampungkan Layanan untuk Lindungi Komunikasi Privat

By Admin


nusakini.com - WhatsApp akhirnya mengumumkan telah merampungkan enkripsi pada layanan mereka. Aplikasi messaging yang sangat popular ini memang telah menjanjikan akan memperkuat layanan mereka dengan enkripsi dua pekan lalu.

"WhatsApp telah mengutamakan data dan komunikasi yang Anda pakai seaman mungkin," kata pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton dalam pengumuman di blog perusahaan seperti yang dikutip pada South China Morning Post, Rabu (6/4/2016) 

Dari apa yang tertera dalam pengumuman blog perusahaan tersebut, WhatsApp menyampaikan, pada awal pekan ini mereka telah menyelesaikan pengembangan teknis layanan enkripsi. 

"Dan hari ini, (Selasa red) kami bangga untuk mengumumkan bahwa kami telah menyelesaikan pengembangan teknik yang membuat WhatsApp terdepan dalam melindungi komunikasi privat Anda, yaitu full end to end enkripsi," tulis WhatsApp. 

WhatsApp juga mengatakan, dengan rilis enkripsi itu, maka berarti saat pengguna mengirimkan sebuah pesan, hanya ada satu orang yang bisa membaca pesan pribadi atau pesan grup yang dikirimkan tersebut. 

"Tidak ada orang yang bisa melihat pesan, bukan penjahat siber, bukan peretas. Juga bukan rezim penindas, bahkan kita juga," tulisnya. 

Jan Koum dan Brian Acton juga mengatakan enkripsi adalah hal yang penting bagi pengguna. Koum dan Acton mengatakan saat ini pengguna hidup dalam dunia yang mana lebih banyak data yang terdigitalisasi dibandingkan sebelumnya. Untuk itu, maka enkripsi menjadi hal yang penting. 

"Setiap hari kita melihat cerita tentang rekaman sensitif yang diakses secara tak benar atau dicuri. Nah, jika dalam hal ini tidak melakukan apapun, maka banyak masyarakat komunikasi dan informasi digital yang akan rentan mendapatkan serangan dalam beberapa tahun ke depan. Untungnya, enkripsi end to endmelindungi kita dari kerentanan tersebut," kata keduanya. 

Seperti diketahui sebelumnya, WhatsApp bersama Apple turut menentang pemerintah Amerika Serikat, melalui Biro Penyelidik Federal (FBI) untuk membuka akses keamanan data iPhone yang dipakai penyerang San Bernardino pada akhir tahun lalu (ip/mk)