Warga Mandalajati Bisa Bayar Listrik dengan Sampah

By Admin


nusakini.com--Bandung--Warga Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung sudah merasakan manfaat mengelola sampah. Saldo yang mereka peroleh dari sampah yang mereka setorkan ke bank sampah, mereka bisa membeli barang kebutuhan pokok sampai membayar tagihan listrik dan tagihan air.

"Melalui aplikasi Bank Sampah Mandiri Mandalajati, warga bisa menukarkan sampah dengan saldo. Warga bisa memanfaatkan saldo yang terkumpul untuk membayar tagihan PLN, PDAM atau membeli kebutuhan pokok," kata Ketua Karang Taruna Mandalajati, Oki Ariesyana.

Keterangan Oki disampaikan saat peluncuran Gerakan Kawasan Bebas Sampah (KBS) melalui Bank Sampah RW, Kelurahan, dan Kecamatan Berbasis Aplikasi di Kantor Kecamatan Mandalajati, Jalan Pasir Impun, Bandung. Peluncuran dilakukan oleh Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.

"Sampah anorganik yang diserahkan warga ke bank sampah akan menjadi saldo yang bisa dilihat melalui smart card atau Android," katanya.

Menurut Oki, rencananya program bank sampah ini akan menggaet sejumlah warung dan bengkel di sekitar Mandalajati.

Saat ini, nasabah yang telah bergabung di Bank Sampah Mandiri Mandalajati berjumlah 125 orang, terdiri dari para pegawai kecamatan dan kelurahan. Setelah diresmikan, maka program tersebut akan mulai menyentuh ke nasabah hingga ke tingkat RW.

"Kita buat ini dari warga, oleh warga dan untuk warga. Mulai dari aplikasi, pengepul hingga pemanfaatan saldo untuk warga di Mandalajati," ujar Oki.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danal saat peluncuran mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung gencar memecahkan masalah sampah. Selain Gerakan Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (KangPisMan), juga menggelorakan Gerakan Kawasan Bebas Sampah (KBS) melalui bank sampah.

"Alhamdulillah respon masyarakat melalui kewilayahan sangat baik. Sekarang sudah banyak warga masyarakat membentuk KBS. Jikasebelumnya hanya hitungan jari, sekarang sudah hampir setiap kecamatan dan kelurahan memiliki KBS. Bahkan beberapa di antaranya sudah diselenggarakan di tingkat RW,” katanya.

Wali kota mengapresi penerapan program ini di Kecamatan Mandalajati, karena warga sudah dapat memanfaatkan aplikasi saat bertransaksi di bank sampah. "Alhamdulillah di Kecamatan Mandalajati, KBS dilengkapi inovasi berbasis aplikasi. Ini baru ada di Bandung di Kecamatan Mandalajati," lanjutnya.

Wali kota mengungkapkan, masalah sampah di Kota Bandung memang seperti bom waktu. Hal itu karena Kota Bandung masih sangat tergantung pada keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Padahal TPA yang digunakan oleh Kota Bandung, yaitu TPA Sarimukti berada di luar wilayah Kota Bandung.

“Untuk itu, kita memang harus bisa mengelola sampah sejak dari rumah. Itu bisa mengurangi sampah di Kota Bandung,” tuturnya.(r/rajendra)