nusakini.com--Membuka perguruan silat bukanlah hal yang mudah, termasuk di Indonesia. Namun tidak demikian halnya dengan Afrika Selatan. Sekitar 20 orang anak berusia antara 12-18 tahun memperagakan gerakan-gerakan Pencak Silat dengan instruksi Bahasa Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh antusias. Walaupun dilaksanakan 2 kali seminggu yaitu Rabu Malam dan Minggu Pagi, jarang ada peserta yang tidak hadir.  

Tari Saman dan Pencak Silat ini diakui memberikan kontribusi yang penting kepada kaum muda di sekitar kota Bosmont. Kedua aktivitas ini adalah upaya komunitas masyarakat Islam di kota Bosmont mengajak generasi mudanya dengan kegiatan-kegiatan yang positif. 

Pencak silat diperkenalkan di Afrika Selatan pada sekitar tahun 2009, dalam rangka memperingati hubungan Indonesia-Afrika Selatan yang ke-15. KBRI Pretoria bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI selama sebulan penuh mempromosikan seni beladiri ini melalui demonstrasi dan lokakarya.  

Kota Bosmont terletak sekitar 30 menit dari pusat kota Johannesburg. Sebagaimana di Indonesia, di kota ini komunitas masyarakat Muslim dan Kristen memiliki hubungan yang erat dan saling membantu, Gereja dan Masjid yang letaknya bersebelahan atau berseberangan adalah hal yang biasa ditemui. (ab)