Warga Belize Antusias Belajar Kerajinan Batok Kelapa dari Indonesia

By Admin


nusakini.com-Belize- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memberikan bantuan peningkatan kapasitas kepada Belize berupa kegiatan “Coconut Shell Craft Training in Contributing to the Global SDGs Agenda" di Belize City, Belize. (5-9/11). Pelatihan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan manfaat batok kelapa untuk membuat kerajinan tangan dalam berbagai bentuk dan kreasi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. 

Pelatihan dibuka oleh Direktur Kerja Sama Teknik Kementerian Luar Negeri Indonesia, Mohammad Syarif Alatas, di Lembaga Kejuruan Teknik ITVET (Institute for Technical and Vocational Education and Training) dan dihadiri oleh wakil Kementerian Luar Negeri Belize, Direktur ITVET dan Konsul Kehormatan Indonesia untuk Belize serta sekitar 50 peserta pelatihan dari masyarakat setempat, perwakilan asosiasi kerajinan, perwakilan masyarakat dari beberapa daerah dan siswa ITVET.

Dalam sambutannya, Direktur Kerja Sama Teknik Kemlu Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia telah memanfaatkan hampir semua bagian Kelapa untuk memaksimalkan nilai ekonominya, mulai dari air, daging kelapa, benih dan juga batok kelapa serta limbah kelapa untuk hal yang berguna bagi kehidupan sehari-hari dan produk industri.

Melalui pelatihan kerajinan batok kelapa ini, masyarakat Belize diharapkan dapat memanfaatkan secara maksimal ketrampilan yang diperoleh dalam membuat kerajinan batok kelapa dan mengembangkan potensi ekonomi melalui berbagai produk kerajinan tersebut.  

Sementara Direktur ITVET menyambut baik pelatihan kerajinan batok kelapa dari Indonesia yang dapat membuka pengetahuan baru dalam memanfaatkan batok kelapa menjadi produk kerajinan. Diharapkan keterampilan membuat kerajinan batok kelapa tersebut dapat menunjang sektor pariwisata Belize, serta dapat membangun persahabatan yang erat antar kedua negara.   

Selama pelatihan, para peserta akan dilatih oleh 2 (dua) tenaga ahli dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta dengan pemberian pengetahuan mengenai teori pengenalan alat dan praktek pembuatan produk kerajinan batok kelapa. Kegiatan pelatihan akan berlangsung selama 5 hari dimana 90% kegiatan tersebut merupakan kerja praktek. (p/ab)