nusakini.com-Jakarta- Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Dr. A.M. Fachir, menerima kunjungan kehormatan Ketua Senat Ceko, Y.M. Milan Stech dan delegasi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (18/9). Pada pertemuan tersebut, Wamenlu Fachir berbagi best practices Indonesia terkait nilai-nilai toleransi, demokrasi dan peran Indonesia dalam stabilitas kawasan dan perdamaian dunia. 

Wamenlu juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Ceko memiliki modalitas yang kuat dalam pengembangan kerjasama ekonomi. Modalitas tersebut antara lain kedekatan secara politis, adanya hubungan people-to-people di berbagai tingkatan dan potensi ekonomi kedua negara yang dapat saling melengkapi.  

Terdapat beberapa sektor yang dapat dijadikan fokus kerja sama kedua negara, antara lain energi terbarukan, suku cadang otomotif, seabed exploration, perhubungan, kesehatan dan Pendidikan. Sektor ini diharapkan dapat dibahas secara lebih mendalam pada Sidang Komisi Bersama RI-Ceko mendatang. 

Ketua Senat Ceko menyatakan kekagumannya terhadap iklim demokrasi dan kerukunan umat beragama serta kepemimpinan Indonesia di ASEAN. Diapresiasi pula, peran Indonesia dalam menjaga perdamaian internasional, khususnya dalam bentuk pengiriman Pasukan Perdamaian beberapa negara-negara konflik. Peran ini akan semakin meningkat dengan posisi Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020. 

Rangkaian kunjungan pada 16-20 September 2018 ini merupakan balasan kunjungan delegasi MPR RI yang berkunjung beberapa kali ke Ceko dan juga untuk memenuhi undangan Ketua MPR RI. Dalam kesempatan kunjungan Y.M. Milan Stech didampingi oleh 5 orang Senator Ceko, 20 orang pengusaha Farmasi, Industri Pertahanan, Jasa Keuangan/Asuransi, dan UKM. 

Beberapa kegiatan lain yang diikuti delegasi Senat Ceko adalah: Kunjungan kehormatan kepada Presiden RI, Ketua MPR-RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Menko bidang Kemaritiman, Menperin, dan Wakil Menteri ESDM. Disamping itu, Ketua Senat Ceko bersama-sama Wakil Menteri ESDM membuka Forum Bisnis Indonesia-Ceko di Jakarta, pada 18 September 2018.    

Hubungan bilateral Indonesia dengan Ceko telah berlangsung sejak 1930-an di saat Ceko masih dalam bentuk Federasi Cekoslowakia. Cekoslowakia menjadi salah satu negara pertama di Eropa yang secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia. Semenjak 1993 Ceko berpisah secara damai dengan Slowakia dan sejak itu hubungan Indonesia-Ceko mulai memasuki babak baru. Volume perdagangan bilateral RI-Ceko dalam 5 tahun terakhir berkisar antara $200-300 juta. Investasi Ceko di Indonesia setiap tahunnya berkisar antara $200 ribu-1 juta, khusus di sektor jasa perhotelan dan pariwisata.  

Sementara itu di sektor pariwisata tercatat 6000-12.000 wisatawan Ceko yang berkunjung ke Indonesia setiap tahunnya. Khusus untuk 2016 dan 2017 terjadi peningkatan signifikan jumlah wisatawan Ceko di Indonesia, dari 6.000-an menjadi menembus angka 10.000. (p/ab)