Wamenlu Fachir: Perkuat Peran Media dan Masyarakat Sipil dalam Memajukan Demokrasi.

By Admin

nusakini.com--Moderasi, toleransi dan dialog menjadi nilai terdepan dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Berbagai peristiwa seperti meningkatnya ektremisme, radikalisme, xenophobia, dan kebebasan berekspresi yang tidak bertanggung jawab dapat mengancam kehidupan demokrasi. Oleh karena itu, peran media dan masyarakat dalam memajukan demokrasi sangat penting dan harus semakin diperkuat. 

Hal itu dikatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Duta Besar Dr. A.M Fachir, saat membuka Seminar Internasional dengan tema "Islam, Democracy, the Challenges of Pluralism and Security" di Bali, Selasa (6/12).

Seminar tersebut diselenggarakan oleh Institute for Peace and Democracy (IPD), Dewan Pers dan Kementerian Luar Negeri RI. 

Lebih lanjut Wamenlu Fachir menegaskan bahwa Aksi Damai pada tanggal 2 Desember lalu di Jakarta menjadi salah satu cerminan bahwa Indonesia, melalui semangat toleransi dan moderasinya mampu menjaga keberagaman dalam kehidupan demokrasi. Seluruh level mulai dari masyarakat sipil, media, hingga pemerintah perlu terus memegang nilai ini dan bekerjasama dalam memperkuat pengembangan demokrasi di dalam negeri dan juga mengatasi ancaman ekstremisme dan penyebaran hate speech. 

Sementara itu, Dr. Nur Hassan Wirajuda, Patron IPD, dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia menjadi contoh bahwa Islam, demokrasi dan modernitas dapat berjalan bersamaan. Peristiwa Arab Spring dan migrasi global akibat konflik di Timur Tengah beberapa tahun terakhir yang memunculkan konflik dan perseturuan antar kelompok agama menjadi contoh bahwa pluralisme dan demokrasi masih dan akan menjadi tantangan di berbagai negara lain di dunia. 

Acara Pembukaan dilanjutkan dengan diskusi interaktif hingga 7 Desember 2016. Hampir 100 peserta dari media, tokoh agama, akademisi, korps diplomatik dan LSM yang berasal dari Indonesia, Timor-Leste, Laos, Vietnam, Austria, Amerika Serikat, Kepulauan Solomon, hadir pada acara ini. 

Seminar internasional ini merupakan pre-event Bali Democracy Forum ke-9 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 – 9 Desember 2016 dengan tema "Religion, Democracy, and Pluralism" di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali. Hasil dari seminar ini akan dilaporkan pada BDF ke-9 sebagai wujud perhatian sekaligus masukan dalam memperkuat pemajuan demokrasi di kawasan Asia Pasifik. (p/ab)