Walikota Danny Gagas Institut Persampahan di Makassar

By Admin

nusakini.com--Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto tampil sebagai keynote speaker pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertemakan Strategi eksekutif, Proyek PLTSA di Indonesia, berkaitan dengan target 23 persen EBT ditahun 2025. 

FGD yang digelar Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berlangsung diruang Komisi Utama, Gedung II BPPT Lantai 3, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1). 

Walikota Danny Pomanto dalam kesempatan tersebut, dihadapan petinggi dan peserta forum group disscussion memaparkan program Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengenai pengelolaan sampah rumah tangga daut ulang yang bermanfaat. inovasi ini dijadikan percontohan oleh kota - kota lain, menjadikan pula program ini banyak dilirik oleh beberapa negara dan Makassar dijadikan sevagai basis percontohan. 

Pengolahan sampah di Makassar kata Danny, langsung melibatkan masyarakat, mereka bisa melakukan barter sampah dengan beras pada bank sampah yang telah didirikan pemkot disetiap kelurahan. 

Program tersebut sudah berlangsung sejak lama, dimana memberikan rasa aman kepada masyarakat kota Makassar dari kelaparan juga dapat meningkatkan penghasilan dari segi ekonomi rumah tangga 

"Sekarang ini kita telah mampu mereduksi 20 persen sampah kita dari hasil pemilahan sampah, beras yang ditukarkan juga yaitu beras premium, warga yang tidak mampu akan mendapatkan rasa aman karena mereka tidak akan kelaparan, jika rajin mereka bahkan bisa mendapat penghasilan 2 juta rupiah per bulannya dari program ini," ujar Danny. 

Program ini tentunya sangat terstruktur, sistematis dan massif. Kedepannya walikota yang berlatar belakang arsitek ini akan lebih mengembangkan program ini, rencananya Danny akan kembali memperadakan timbangan digital online yang akan dibagi empat unit disetiap bank sampah. 

"Ini juga seiring dengan program kita, yakni Makassar tidak rantasa, jadi insya allah tahun depan sebanyak 2 juta kantong plastik sampah akan kita bagi kesetiap rumah warga, tujuannya untuk memudahkan mereka dalam memilah - milah sampah, kita juga sudah menyediakan motor sampah disetiap RW," ungkapnya. 

Dia juga menambahkan hasil reduksi sampah yang tak terpakai atau sisa, itu yang akan di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kemudian menjadikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PTSA). 

"Jadi semua sampah yang tidak direduksi, nantinya kita bawa ke TPA untuk di proses dijadikan pembangkit PLTSA," terangnya. 

Selain Danny, turut hadir sebagai pembicara, Direktur aneka energi baru dan energi terbarukan, Harris Yahya, Kepala Sub Direktorat sarana dan prasarana direktorat pengelolaan sampah, Agus Saefuddin, Direktur pusat teknologi lingkungan Dr. Sri Wahyono, Direktur Green Finance Asia South Pole, Paul Butarbutar, Senior Researcher, SMW and Energy Consultant, Jacky Latuheru, PT Dimensi Barumas Perdana, Ir. Ilham Hatta Manangkasi. (p/ab)