Wakil Menteri ESDM: Arti Bermanfaat Untuk Orang Lain

By Admin

nusakini.com--"Kalau masing-masing dari kita bisa bermanfaat untuk orang lain, itulah orang hebat. Jika punya ilmu, skill, experience tapi tidak bermanfaat untuk orang lain itu bukan orang hebat". Hal ini ungkapan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar saat menceritakan perjalanan kehidupan karirnya kepada pegawai blibli.com, Jakarta, kemarin.

Untuk mencapai kesuksesan, Arcandra menekankan dalam diri kita harus ditumbuhkan rasa bahwa sebagai manusia harus bermanfaat bagi orang lain dan tekad untuk dapat menyelesaikan masalah apapun tanpa mudah menyerah. 

"Untuk mencapai sesuatu dibutuhkan ketekunan niat untuk menyelesaikan masalah seberat apapun tanpa gampang menyerah. Mau tantangannya seperti apa jangan gampang give up", ungkap Arcandra. 

Beberapa pertanyaan dilemparkan oleh pegawai Blibli.com untuk mengetahui seberapa besar perjuangan Archandra hingga sampai ke level seperti sekarang. 

"Yang pertama saya bukan orang hebat, kesempatan yang bikin kita sedikit berbeda. Apa definisi orang hebat? kalau saya ada jalan belajar dengan orang hebat, ada jalan saya diberikan kesempatan untuk sekolah di luar, kalau tidak ada jalan seperti itu apakah karena itu kita disebut hebat? Tidak. Kalau masing-masing dari kita bisa bermanfaat untuk orang lain, itulah orang hebat. Punya ilmu, skill, experience tapi tidak bermanfaat untuk orang lain itu bukan orang hebat", lanjutnya. 

Arcandra juga memberikan contoh inspirasi beberapa orang hebat dunia seperti Thomas Alva Edison, Presiden John F. Kennedy dan penemu Alibaba, Jack Ma dapat berhasil setelah beberapa kali mengalami kegagalan. 

"Thomas Alva Edison berapa kali gagalnya? Waktu Presiden John F Keneddy? Kapan berhasilnya? Berhasilnya di Apollo 11, Sewaktu Jack Ma mendirikan Alibaba? Berapa kali kegagalannya? Kenapa ia berani terus mencoba? Karena kembali kepada never give up. Kegagalan demi kegagalan atau berhasil untuk mendapatkan sedikit improvement, tidak ada kata give up. Jangan pernah give up kecuali sudah tidak ada jalannya tinggal berdoa saja lah", jelas Arcandra. 

Arcandra juga memberikan inspirasi kepada para anak muda bahwa masa depan bangsa Indonesia terletak di tangan anak muda. "Masa depan Indonesia ini kemungkinan besar terletak pada yang berambut tebal dan klimis, intinya apa? adalah bahwa masa depan Indonesia terletak pada yang muda", tambah Arcandra disambut dengan tepuk tangan riuh dari para peserta. 

Wamen Arcandra berpesan bahwa kedepan tantangannya semakin berat, karena Sumber Daya Manusia (SDM) akan berhadapan dengan tantangan global. Diperlukan human capital untuk dapat menghadapi era globalisasi di masa depan, yaitu seseorang yang dapat aktif mencari solusi terhadap sesuatu. 

"Kita bicara human capital vs human resources. Kalau human resources menunggu arahan, tapi kalau kita human capital kita yang aktif mencari solusi untuk kebaikan, kita harus aktif", tambah Arcandra. 

Selain itu Arcandra juga memberikan kiat untuk menghadapi tantangan globalisasi ke depan yaitu diperlukan ilmu, pengalaman dan kompetensi yang juga mampu untuk bersaing secara global. 

"Kalau tantangan global perlu kompetensi global. Kalau itu tantangan kita cari jalannya untuk kita mencapai kompetensi itu. Bangku kuliah adalah ruang untuk mencari ilmu, kedua adalah skill ketiga adalah experience. Kalau kita ingin mendapatkan ilmu sekarang sudah terbuka lebar ada yg dinamakan google. Pilihannya hanya pada kita, mencari experience untuk mengembangkan kompetensi kita menuju global. Yang mampu berkompetensi secara global", pungkas Arcandra. (p/ab)