VAR Sebuah Kekacauan yang Tak Bisa Diperbaiki

By ommed


nusakini.com - Presiden UEFA Alesander Ceferin secara blak-blakan mengaku bahwa dirinya tidak menyukai penggunaan VAR dalam sepakbola. Pria Slovenia itu juga menyebut bahwa VAR seperti sebuah kekacauan yang tidak bisa diperbaiki.

Sejak diterapkan penggunaannya pada Piala Dunia 2018, VAR kini juga sudah diguakan di berbagai turnamen internasional dan kompetisi liga-liga sepakbola top Eropa. Sayangnya penggunaan video tayangan ulang untuk membantu wasit mengambil keputusan ini justru menimbulkan banyak perdebatan.

Misalnya di Inggris dengan kompetisi Premier League yang mulai menggunakan teknologi tersebut sejak musim 2019/20. Berbeda dengan penerapan pada umumnya, di negeri Ratu Elizabeth tersebut wasit yang memimpin pertandingan tidak secara langsung mengecek layar di pinggir lapangan melainkan berkomunikasi dengan wasit lainnya yang mengamati tayangan ulang dari ruangan VAR.

Penggunaan VAR di Premier League pun akhirnya justru melahirnya banyak kesalahan keputusan. Ketua Wasit Premier League Mike Riley mengaku sejauh ini sidah ada sembilan keputusan yang salah yang diakibatkan penggunaan Video Assistant Referee.

Ceferin sendiri cukup pusing dengan lahirnya beberapa keputusan yang aneh.

“Ini berantakan. Saya tidak berpikir toleransi satu atau dua sentimeter untuk offside, misalnya, sudah cukup. Jika hidung Anda panjang, Anda berada dalam posisi offside sekarang. Selain itu garis ditarik oleh VAR. Jadi itu adalah gambar subjektif dari kriteria objektif,” kata Ceferin dikutip Sky Sports.

“Kami akan mengusulkan perubahan ke IFAB. Dan juga untuk wasit kami. Kami tidak memiliki banyak intervensi dalam kompetisi UEFA karena kepala wasit kami, Roberto Rosetti, mengatakan: VAR hanya digunakan untuk kesalahan yang jelas dan pasti.”

“Tetapi sekarang ini tekanan berbeda. Jika Anda adalah wasit di lapangan, meskipun Anda memiliki 70.000 atau 80.000 orang yang berteriak itu adalah Anda yang harus memutuskan – bukan orang yang disembunyikan di suatu tempat di London, Berlin atau di tempat lain.”

“Saya bukan penggemar sistem ini. Saya sangat skeptis dan saya bisa mengatakan bahwa saya tidak suka hasilnya. Sayangnya, tidak ada jalan kembali lagi.” (fsi/om)