Ustaz Bachtiar Nasir Dipanggil Polisi Sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang, G4NKRI: Ini Momentum Gontorian Bersih-Bersih Ekstremisme

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) dipanggil oleh Bareskrim Polri sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang pada Selasa (7/5/2019). 

Adapun surat pemanggilan bernomor S. Pgl/1212/V/RES.2.3/2019/Dit Tipideksus beredar.

Tentang kabar tersebut, dibenarkan Ketua Tim Advokat GNPF Ulama Damai Hari Lubis.

"Ya benar, kami sudah mendengar kabar tersebut. Itu sudah ketetapan penyidik, itu kasus lama yang dimunculkan kembali," kata Hari, Senin (6/5/2019).

Sementara itu, Wadir Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kombes Daniel membenarkan adanya pemanggilan itu. Namun ia enggan berkomentar banyak.

"Betul (saat dikonfirmasi perihal surat tersebut)," kata Daniel.

Terkait kasus ini, Bachtiar Nasir setidaknya sudah dua kali diperiksa penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi pada 2017 lalu. Kasusnya yakni dugaan pengumpulan dana masyarakat melalui Yayasan Keadilan Untuk Semua. 

Menanggapi hal tersebut, komunitas alumni Pesantren Gontor yang tergabung dalam Gontorians 4 NKRI (G4NKRI) menyatakan keprihatinannya mengingat Bachtiar Nasir juga merupakan alumni Pesantren Gontor.

“Sebagai sesama alumni, tentu saya ikut prihatin dengan posisi tersangka UBN dalam kasus dan pasal pencucian uang itu”, ujar KH. M. Monib, aktivis G4NKRI, Selasa, (7/5/2019).

Tetapi, di luar jeratan kasus itu, jelas KH. M. Monib, G4NKRI lebih fokus pada ideologi ekstremisme yang selama ini diusung UBN di majelis ta'lim, mimbar-mimbar takwa di masjid yang berubah jadi mimbar provokasi dan caci maki. 

“Di Youtube melimpah ajakan-ajakan intoleransi, ceramah kebencian dan lain-lain. Saya menyesalkan prilaku keislaman yang menyedihkan itu”, imbuhnya. 

Menurut KH. M Monib, Gontor sebagai almamater kecipratan kesan dan stigma ekstremisme, radikalisme & wahabisme itu. 

“Mesir, Pakistan, Arab Saudi dan Sri Langka sedang bersih-bersih paham keras, anti kebersamaan dan acapkali biadab itu”, ucapnya.

“Rasanya, bagi Gontor dan alumninya saat ini tepat bersikap tegas dan berani menolak ideologi perusak kebangsaan dan cinta tanah air itu. Gontorian 4 NKRI sebagai wadah alumni yang mensyukuri keberkahan negeri ini, cinta Pancasila, UUD 45, kebhinekaan dan NKRI mendorong aparat hukum menegakkan hukum seadil-adilnya”, pungkasnya. (b/eg)