nusakini.com---Kerja sama antar universitas di Indonesia dengan Afrika Selatan dan wilayah akreditasinya menjadi salah satu agenda pokok dari penguatan kerja sama bilateral. KBRI Pretoria telah menerima kedatangan delegasi dari Universitas Negeri 11 Maret Surakarta (UNS) dalam rangka menjajaki kerja sama dengan Universitas Witwatersrand di Johannesburg Afrika Selatan belum lama ini.

Adapun delegasi dari UNS adalah Prof. Dr. Ravik Karsidi (Rektor), Prof. Sutarno (Wakil Rektor Bidang Akademik), Prof. Teguh Sahid Widodo (Javanese Cultural Studies), Taufik Al Makmun (International Offices UNS) dan Safitri Palakkarisma (International Offices UNS). Dalam pertemuan dengan Dubes RI disampaikan bahwa UNS pada saat ini berfokus pada kerja sama dengan Asia Tengah dan Afrika.

Duta Besar RI dalam kesempatan tersebut menyambut baik fokus kerja sama UNS, dan mengharapkan kiranya UNS dapat menjalin kerja sama dengan Universitas-universitas di Afsel, dan 3 negara akreditasi lainnya dalam bentuk pendirian African Indonesian Centre of Studies di masing-masing universitas. 

• Benda-Benda Seni Indonesia Untuk Museum Riga Bourse di Latvia, Tingkatkan Pemahaman Budaya Kedua Negara
• Baju Tradisional Bundo Kanduang Ditampilkan pada ASEAN Traditional Costumes Exhibition
• Pentas dan Latihan Tari dan Gamelan Jawa Rebut Hati Generasi Muda Jepang
• Film "Stories of Hope" Tampilkan Kolaborasi Unik Batik Indonesia dan Shweshwe Afrika Selatan
• KBRI Canberra Perkenalkan Budaya Betawi di Australia

Di Universitas Witswatersrand Delegasi UNS diterima oleh Prof. Mucha Musemwa (Head of School of Social Sciences), Prof. Dilip Menon (Centre for Indian Ocean Studies), dan Dr. Sarah Jaapie dari Fakultas Sejarah Universitas Witswatersrand. Dalam kunjungan tersebut Prof Mucha Musemwa menyampaikan terimakasih dan penghargaannya karena telah memilih Universitas Witwatersrand untuk bekerja sama.

Universitas Witwatersrand menyatakan bahwa pada saat ini pihaknya sedang berusaha menjalin program studi kebudayaan asing salah satunya adalah melalui studi Anthroplogi khususnya Ethnomusicology dan program pertukaran pelajar atau akademisi. 

UNS satu dari 10 besar Universitas terbaik di Indonesia. Visi UNS adalah center of excellence dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni berdasarkan nilai-nilai budaya tradisional. UNS telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 300 lembaga baik pemerintah, universitas, BUMN, Perusahaan Swasta, Yayasan di Indonesia dan di mancanegara. UNS yang merupakan universitas no. 4 yang paling ramah lingkungan di Indonesia merupakan host dari berbagai beasiswa yang ditawarkan Pemri seperti Darmasiswa, Kemitraan Negara Berkembang, dan beasiswa S1 dan S2 dalam bentuk free tuition fee kepada mahasiswa asing 

Universitas Witwatersrand atau lebih dikenal dengan “Wits" dikembangkan dari Sekolah Pertambangan Afrika Selatan, yang didirikan di Kimberley pada tahun 1896. Sejak awal, universitas ini menganut filosofi non-diskriminasi atas dasar ras, yang menyebabkan konflik intens dengan pemerintah masa lalu. Wits termasuk intens dalam penelitian seperti kesehatan, pertambangan, fisika subatomik dan bidang sains fundamental lainnya.

Alumni paling terkenal di universitas adalah Nelson Mandela, yang belajar hukum di sana dan kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan dan pemenang Nobel tahun 1993 untuk perdamaian. Novelis Nadine Gordimer (Nobel Prize for Literature, 1991), Aaron Klug (Nobel Prize for Chemistry, 1982) dan Sydney Brenner (Nobel Prize for Medicine, 2002) keduanya mengambil gelar S1 mereka di Wits.(p/ab)