UIN Walisongo Gelar Dialog Publik Spirit Harkitnas

By Admin

nusakini.com--UIN Walisongo menggelar dialog publik tentang Spirit Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Selain dalam rangka memperingati 109 tahun Harkitnas, dialog publik ini menjadi rangkaian reuni akbar Keluarga Alumni (Kalam) UIN Walisongo. 

Hadir sebagai narasumber Dosen Universitas Indonesia Imam B. Prasojo, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Ismail Cawidu, Akademisi UIN Walisongo Nafis Junalia, dan politisi PDIP Bona Ventura. 

"Sudah menjadi tugas anak bangsa menjaga kemerdekaan dan nasionalisme. Problematika bangsa Indonesia sangat kompleks. Mulai dari radikalisme, intoleransi sampai anti nasionalisme," ungkap Imam B. Prasojo dalam paparannya di hadapan civitas akademika yang memadati aula 2 kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Sabtu (20/05). 

Menurut Imam, spirit nasionalisme harus terus didengungkan, keutuhan NKRI harus terus dipertahankan. "Indonesia adalah negara majemuk, dibangun atas dasar kemajemukan suku, bahasa, dan budaya. Keragaman ini harus disikapi dengan baik dan bijak," katanya. 

"Kecintaan terhadap tanah air harus dijaga bersama dengan menciptakan kerukunan dan kebersamaan sebagaimana dicontohkan Budi Utomo," sambungnya. 

Imam mengingatkan para mahasiswa agar mengedepankan semangat nasionalisme dengan cara mengisi otak yang lokal (software lokal) agar menjadi software nasional. "Kampus kita bisa kecil, namun software kita harus menasional," katanya. 

Ketua Umum Kalam Walisongo Lukman Hakim menegaskan komitmen alumni Walisongo untuk menjaga bangsa dan negara, dengan menghalau aliran radikal. Forum Dialog Publik ini menurutnya menjadi salah satu ikhtiar membuka kesadaran bersama tentang pentingnya nasionalisme dalam mengarungi perahu kebangsaan Indonesia. 

Sebelumnya, Wakil Rektor II Imam Taufiq mengatakan NKRI adalah rumah bersama yang harus dijaga agar tidak rusak. "Bagi kami, civitas akademika UIN Walisongo, mempertahankan NKRI adalah final dan kita tidak perlu dalil," tegasnya. 

"Tugas kita adalah mendesiminasikan nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat," tambahnya. 

Forum dialog publik yang dirangkai pagelaran seni tradisional wayang kulit ini terselenggara atas kerjasama Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo RI bekerjasama dengan Kalam Walisongo. (p/ab)