Tugas Akhir Skripsi Ingin Dibuang, Menristekdikti Tidak Setuju

By Admin


JAKARTA – Diberbagai media ramai pembicaraan mengenai pembuangan ribuan tugas akhir skripsi.  Diduga, aksi ini dilakukan oleh pihak kampus dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengaku tidak setuju jika tugas akhir para mahasiswa tersebut dibuang. Pasalnya, semua universitas wajib menyimpan hasil karya skripsi dan tugas akhir para mahasiswanya.

"Idealnya tetap disimpan meski sudah didigitalisasi (disimpan dalam komputer, dan kemudian digunakan sebagai basis data)," ujar Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Dia mengaku, jikalau universitas tersebut memiliki keterbatasan tempat untuk menyimpan skripsi-skripsi tersebut. Maka diwajibkan pihak universitas itu menyimpan dokumen berupa berkas file di komputer.

"Namun, skripsi tersebut harus dihanguskan, bukan malah dibuang, sehingga tidak bisa sadur oleh seseorang. Kan kalau dibuang bisa dijiplak orang," tegasnya.

Sebelumnya, beredar foto ribuan tugas akhir dan skripsi tampak berserakan di halaman belakang perpustakaan di salah satu kampus. Diduga skripsi itu sengaja dibuang oleh pihak kampus. Pasalnya di antara tumpukan skripsi itu, tampak dua orang pemuda sedang sibuk memasukkan skripsi ke dalam karung. Setelah itu mereka mengangkut dengan mobil bak terbuka yang biasa digunakan mengangkut rongsokan.‎

Dari foto yang beredar, tampak identitas skripsi berasal dari salah satu kampus di Makassar. Tidak jelas apa motif dibuangnya karya ilmiah sebagai syarat mahasiswa memperoleh gelar sarjana itu. Bahkan salah satu skripsi yang dibuang terbilang baru, yakni skripsi yang dicetak pada 2013.

Foto itu pertama kali disebar akun Facebook bernama Otodidak. Belum genap sehari diunggah ke media sosial, ribuan akun membagikan dan mendiskusikan pembuangan tugas akhir skripsi tersebut. (mk)