Tubing, Sensasi Arung Jeram dengan Ban Bekas

By Admin

nusakini.com--Anda termasuk orang yang takut air tapi ingin sekali bermain arung jeram? Tak perlu kecewa, karena saat ini mulai banyak wisata sejenis arung jeram dengan arus tak terlalu deras dan tidak dalam, atau biasa disebur wisata tubing. Salah satunya yang ada di Desa Girikulon Kecamatan Secang Kabupaten Magelang.  

Wisata tubing di Desa Girikulon diprakarsai para pemuda desa setempat. Saat diresmikan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Jumat (9/2), Humas Objek Wisata dan Wahana Olahraga Air Girikulon Tubing Adventure, Adit menuturkan, ide membuka wisata tubing berawal dari melimpahnya sumber air di wilayahnya yang dilintasi Sungai Mbolong dan memberdayakan warga yang menganggur. 

Bagi yang takut bermain arung jeram, permainan tubing bisa menjadi alternatifnya. Sebab, arus sungai yang dilintasi tak sedalam arung jeram. Demikian pula arus sungainya yang tidak begitu deras. 

Adit menjelaskan, bermain tubing tidak menggunakan perahu karet, melainkan memanfaatkan ban bekas. Satu orang, naik satu ban bekas. Meski begitu, tetap bisa dimainkan secara tim. Caranya dengan saling mengaitkan antarban. 

Ketua Objek Wisata dan Wahana Olahraga Air Girikulon Tubing Adventure, Anam, menjelaskan kepada Gubernur Ganjar Pranowo, untuk bermain tubing, wisatawan bisa memilih paket harga yang disediakan. 

“Untuk paket satu Rp 25.000, paket dua, ada yang Rp 30.000, ada yang Rp 35.000. Dan paling mahal Rp 45.000,” tuturnya. 

Fasilitas per paket berbeda. Untuk paket termurah, track-nya pendek. Hanya satu kilometer. Sementara paket termahal tiga kilometer. Butuh waktu 2,5 jam untuk menyelesaikan track tiga kilometer. 

Selain track, perbedaan fasilitas juga pada konsumsi yang didapat. Paket satu mendapat satu jenis snack lokal, paket dua, tiga jenis snack, dan paket tiga mendapat snack dan nasi megono. Namun, semua pengunjung yang mengikuti track-track tersebut mendapat wedang jahe.  

Terkait keselamatan, pihaknya menyiapkan pemandu dan pengawas. Para pengawas disiagakan di setiap pos. Total personel yang dimiliki sebanyak 35 orang. Di samping itu, setiap wisatawan juga sudah difasilitasi dengan asuransi. 

Saat ditanya soal tingkat kunjungan, Anam membeberkan baru ramai pada akhir pekan. Sementara saat weekdays masih cenderung sepi. 

“Hanya satu dua pengunjung di hari Senin sampai Jumat,” ujarnya. 

Ganjar kemudian memberi masukan agar pengelola bersedia memberikan diskon di hari Senin sampai Jumat. Baru pada akhir pekan, tarifnya diberlakukan lebih mahal. 

Untuk lebih mengenalkan objek wisata Girikulon Tubing, dia pun berpesan agar masyarakat kreatif memromosikan. Baik dalam bentuk tulisan maupun video. 

“Niki kreatif. Di desa pun kita bisa kreatif. Anak-anak remaja kemudian bisa menampilkan hal-hal yang positif. Difoto, di-upload di media sosial. Promo di medsos kan ora mbayar. Ben dadi terkenal, ” pesannya. 

Sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo menengok Istianah, salah satu warga Girikulon yang sedang sakit ginjal. Ganjar menyemangatinya dan merayu agar mau dirawat di rumah sakit. Sebab, Istianah enggan dibawa ke rumah sakit karena takut. 

“Dibetha dhateng rumah sakit nggih. Niki jawabane mboten milih. Namung inggih. Kersane ndang mari,” pintanya 

Mengingat belum terdaftar di BPJS, orang nomor satu di Jawa Tengah itu meminta keluarganya segera mengurus. Pihaknya juga akan membantu pengurusan di rumah sakit. (p/ab)